Tinjau Ciputra Hall, Tim Teater Gandrik Siap Tampil Memuaskan
Guna memastikan penataan artistik dan persiapan pentas di Surabaya, Tim Artistik Teater Gandrik telah melakukan peninjauan lokasi Ciputra Hall, Surabaya.
Penataan artistik dan persiapan itu dimaksudkan agar Teater Gandrik bisa tampil maksimal, termasuk dukungan tata artistik, tata cahaya dan tata suara, yang memadai untuk seni pertunjukan teater modern.
Kehadiran Teater Gandrik Sambang Surabaya, dipersembahkan ngopibareng.id, dengan mementaskan naskah "Para Pensiunan", di Ciputra Hall, 6-7 Desember mendatang.
Tim Teater Gandrik, di antaranya, Yusuf dan Husein, diterima Vony Kuntoro dan Devina dari pihak Ciputra Hall, dibantu Wahyu seorang teknisi dari Ciputra Hall Surabaya.
Memang, tak banyak gedung pertunjukan yang layak untuk pementasan seni dan budaya di Surabaya. Bahkan, satu-satunya dan terbaik saat ini hanya Ciputra Hall, Performing Art Center. Di gedung inilah, Teater Gandrik Sambang Surabaya hendak mementaskan naskah "Para Pensiunan" itu.
Gedung ini terletak di kawasan Citra Land, Surabaya Barat. Tepatnya di kompleks Puri Widya Kencana. Satu kompleks dengan Sekolah Ciputra.
Hanya 200 meter dari GWalk, kawasan kuliner dan hang out di kota baru Surabaya Barat ini. Arah belakang GWalk jika masuk dari Unesa. Tak jauh dari danau Citra Land.
Gedung pertunjukan seni dengan kapasitas 710 kursi ini satu-satunya yang sudah mempunyai prasarana lengkap di kota ini. Sound system, lighting system, dan kualitas akustik yang sempurna.
Menurut Arif Afandi, dipilihnya Teater Gandrik karena selalu menyajikan kritik sosial yang menghibur.
"Ini cocok untuk melepas penat setelah suntuk di tahun politk. Pertunjukkan apresiatif yang menghibur," tutur Founder dan CEO ngopibareng.id, penyelenggara acara tersebut.
Di Surabaya, publik kesenian terbiasa dengan gaya seni pertunjukan rakyat, seperti ludruk dan lawakan khas Cak Kartolo dan kawan-kawan. Karena itu, Teater Gandrik telah mengemas suatu gaya khusus bagi masyarakat Surabaya guna menikmati sajian Teater Gandrik dengan gaya khasnya, yang dikemas sebagaimana ludrukan. Kritik sosial tetap disampaikan dengan goyon dan banyolan yang khas.
Teater Gandrik adalah kelompok seni teater dari Yogyakarta, Indonesia. Kelompok ini didirikan pada 13 September 1983 oleh Heru Kesawa Murti, Susilo Nugroho, Saptaria Handayaningsih, dan Jujuk Prabowo. Kini, eksistensi Teater Gandrik tak bisa dilepaskan dengan peran Raja Monolog Butet Kartaredjasa dan penata musik Djaduk Ferianto, kedua putra seniman legendaris Bagong Kussudiardja.
Advertisement