Tinjau Banjir, Bupati Banyuwangi Janji Perbaiki Plengsengan-Fasum
Bupati Banyuwangi Ipuk Fiestiandani meninjau titik kota Banyuwangi yang terdampak banjir, Minggu, 12 Februari 2023. Banjir akibat hujan deras terjadi di kota Banyuwangi dan sekitarnya, Jumat dan Sabtu, 10-11 Februari 2023. Ipuk Fiestiandani menjanjikan plengsengan yang longsor dan fasilitas umum (fasum) yang rusak akan segera diperbaiki.
Ada beberapa kelurahan di kota Banyuwangi yang terdampak banjir ini. Bahkan ada rumah warga yang berada di sempadan sungai ambruk setelah plengsengan longsor akibat tergerus air. Ketinggian air ada yang mencapai 2 meter, pada Jumat lalu.
“Untuk plengsengan dan fasilitas umum yang rusak, akan segera ditangani,” jelas Ipuk Fiestiandani.
Orang nomor satu di Banyuwangi ini menegaskan ada empat hal yang menjadi konsentrasi dalam menangani banjir yang seringkali terjadi saat terjadi hujan deras. Pertama, penghijauan kembali kawasan yang menjadi daerah tangkapan hujan. Dalam hal ini, Ipuk mengaku telah membuat Perda yang mengatur alih fungsi lahan di dataran tinggi.
“Sehingga sawah dan kebun tidak diubah menjadi komplek perumahan secara awur-awuran,” katanya.
Menurut istri dari Menpan RB Abdullah Azwar Anas ini, Pemkab Banyuwangi telah meminta perkebunan untuk kembali menanami kawasan lereng gunung dengan tanaman keras. Sebab menurutnya, dalam beberapa tahun terakhir, ada perubahan fungsi lahan di kawasan lereng gunung dari tumbuhan keras beralih pada tanaman holtikultura.
"Dinas terkait nanti akan memantau reboisasi di lereng gunung. Penghijauan juga turut kita lakukan," tegas Ipuk Fiestiandani.
Langkah penanganan banjir berikutnya, lanjut ipuk, adalah penguatan dan peninggian tangkis di sepanjang sempadan sungai. Upaya ini merupakan langkah preventif sembari menyelesaikan persoalan di bagian hulu.
“Tahun kemarin sudah dilakukan di beberapa titik. Tahun ini akan dilanjutkan kembali,” ungkapnya.
Normalisasi sungai dan rekayasa pengendalian air di sejumlah titik juga akan dilakukan dalam rangkan mencegah terjadinya banjir. Seperti di Lingkungan Ujung, Keluruhan Kepatihan, Banyuwangi. Di tempat ini letak drainase terkadang lebih rendah dari permukaan air. Pemkab sudah menyiapkan pompa untuk mengalirkan air ke sungai.
Upaya berikutnya adalah melakukan edukasi pada warga di sekitar sungai. Utamanya dalam hal perilaku hidup bersih dengan tidak membuang sampah ke sungai ataupun saluran air.
“Edukasi untuk pengendalian sempadan sungai agar tidak dibangun secara liar. Ini berbahaya. Sewaktu-waktu bisa terdampak,” tegas Ipuk Fiestiandani.
Advertisement