Partisipasi Pemilu, KPU Banyuwangi Sosialisasi ke Warga Binaan Lapas
Untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2024 ini, KPU Banyuwangi melakukan sosialisasi di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) kelas IIA Banyuwangi, Kamis, 14 November 2024. Kegaiatan itu juga sekaligus memastikan kecukupan surat suara untuk pemilih yang ada di Lapas Banyuwangi.
Komisioner KPU Banyuwangi, M. Qowim mengatakan, KPU Banyuwangi sudah memetakan jumlah pemilih yang ada di Lapas Banyuwangi. Saat ini, kata dia, sudah ada 887 warga binaan Lapas Banyuwangi yang masuk dalam data DPT dan DPTb. Jumlah inilah yang lebih dulu dipastikan kebutuhan surat suaranya. “Itu kita pastikan terlebih dahulu,” jelasnya.
Selanjutnya, menurut Qowim, sesuai tahapan, masih ada potensi untuk melakukan perubahan atau penambahan DPTb sampai tanggal 20 November 2024. Dia menambahkan, apabila ada pemilih yang baru masuk ke Lapas bisa diproses dan di masukkan dalam DPTb baru.
Dia menyebut, jika ada kebijakan dari Lapas Banyuwangi untuk tidak melakukan pengiriman tahanan baru dari Polisi maupun Kejaksaan akan lebih mudah. Dia mencontohkan, untuk tahanan yang ada di Polsek-polsek atau Polresta nantinya kan di layani dari petugas KPPS di wilayah setempat.
“Kita berusaha melayani pemilih di manapun, entah itu dalam tahanan ataupun diluar tahanan untuk bisa memilih, itu poin utama dari kita,” tegasnya.
Qowim menyebut, di Lapas Banyuwangi terdapat dua TPS. Masing-masing TPS kurang lebih akan mengakomodir sekitar 450 pemilih. Untuk petugas KPPPS di dalam Lapas Banyuwangi, menurutnya, ada yang berasa dari pegawai Lapas Banyuwangi dan dari luar pegawai Lapas Banyuwangi.
“Karena kita menggunakan aplikasi Si Rekap, untuk bimtek dan sebagainya diperlukan mobilitas yang lebih tinggi. Sehingga sebagian (petugas KPPS) itu dari luar,” terangnya.
Kepala Lapas Banyuwangi, Agus Wahono mengatakan, sosialisasi memang sangat peting dilaukan. Agar warga binaan tahu bagaiman cara mencoblos dan mengetahui peserta pemilunya siapa saja. Supaya nanti dalam pelaksanaan bisa berjalan dengan lancar.
Dia berkeinginan 100 persen warga binaan yang masuk DPT dan DPTb seluruhnya bisa menyalurkan hak pilihanya. Saat ini Lapas sekarang 945 orang. Dari jumlah itu, yang potensial untuk nyoblos sebanyak 901 orang. Yang sudah masuk DPT sebanyak 887 orang. Sisanya masuk dalam DPTb.
Dijelaskannya, untuk penghuni Lapas Banyuwangi jumlahnya fluktuatif. Karena ada warga binaan yang bebas dan ada juga yang baru masuk. Untuk yang baru masuk nantinya akan dimasukkan dalam DPTb.
Pihaknya telah melakukan koordinasi dengan aparat penegak hukum (APH) yang lain agar tidak terlalu banyak yang mengirim tahanan ke Lapas Banyuwangi. Supaya surat suara yang dialokasikan untuk Lapas Banyuwangi tetap cukup untuk semua yang memiliki hak pilih.
Di Lapas Banyuwangi, sambungnya, juga ada beberapa warga binaan yang tidak bisa memilih. Karena mereka bukan Banyuwangi dan Jawa Timur.
“Ada yang dari Bali ada yang dari Jawa Tengah, itu yang tidak masuk dalam pilkada ini,” tegasnya.
Advertisement