Tingkatkan PAD, Pemkab Kaji Aktifkan Kembali Perusahaan Dok Kapal
Pemkab Banyuwangi berupaya meningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) dengan mengoptimalkan potensi yang ada. Salah satu opsi yang muncul adalah mengaktifkan kembali perusahaan galangan kapal yang pernah dimiliki Banyuwangi, PT. Trabasti. Rencana ini mengingat peluang PAD yang sangat besar dari sektor ini.
Pj. Sekretaris Daerah Banyuwangi, Guntur Priambodo menyatakan, dok kapal dari sisi benefit memang mampu menyumbangkan pendapatan yang luar biasa. Sebab, kapal-kapal yang beroperasi di wilayah perairan Banyuwangi dan sekitarnya untuk melakukan dok harus ke Surabaya.
“Di Lembar, Padangbai, Gilimanuk semuanya larinya (dok) ke Surabaya,” tegasnya.
Dia menyebut, kapal penyeberangan lintas Ketapang, Banyuwangi-Gilimanuk, Bali saja jumlahnya sangat banyak. Kapal-kapal tersebut, menurutnya melakukan dok dua kali dalam setahun. Setiap kali melakukan dok membutuhkan waktu 14 hari. Apalagi, lanjutnya, Banyuwangi juga memiliki daerah perikanan Muncar yang banyak kapal-kapal besar.
“Kalau dihitung rupiahnya per hari luar biasa besar,” tegasnya.
Jika Banyuwangi memiliki perusahaan galangan kapal, akan menghemat biaya kapal-kapal yang beroperasi di Banyuwangi sekaligus termasuk menambah PAD Banyuwangi.
Dia menyebut, Pemkab Banyuwangi pernah memiliki perusahaan galangan Kapal yakni PT. Trabasti. Saat ini, pihaknya sedang melakukan kajian hukum apakah memungkinkan untuk mengaktifkan kembali perusahaan tersebut.
“Kemarin ada keragu-raguan. Saya kira harus punya pikiran positif. Langkah-langkah ke depan kita memang harus visioner. Kita jangan terjebak pada masa lalu. Ke depan ini bagaimana kita kelola dengan baik,” tegasnya.
Lebih jauh dijelaskan, kapal-kapal yang beroperasi di perairan Puger, Kabupaten Jember untuk melakukan dok juga harus ke Surabaya. Jaraknya juga jauh. Jika di Banyuwangi ada perusahaan galangan kapal, dirinya meyakini kapal-kapal dari Puger juga akan memilih dok di Banyuwangi.
“Mending dok di Banyuwangi kalau doknya ada. Kita pakai dok yang murah saja, sea break, dok tarik itu, yang penting ada dulu,” katanya.
Guntur menegaskan, jika Banyuwangi memiliki perusahaan dok kapal, dirinya optimis kapal-kapal akan melakukan dok di Banyuwangi.
“Itu setahun bisa penuh bergantian kapal yang dok. Saya kira ada rencana seperti itu,” pungkasnya.