Tingkatkan Kualitas Ibadah, Ini Pesan Ketua MUI Jawa Timur
Ketua Umum MUI Jawa Timur KH. Moh. Hasan Mutawakil Alallah mengatakan, semangat harmoni kebangsaan harus terus dipelihara. Selain itu diingatkan agar setiap pribadi Muslim untuk meningkatkan kualitas ibadah.
Menurutnya, di masa-masa pandemi Covid-19, tantangan yang dihadapi bangsa kita semakin kencang. Dengan menjaga keharmonisan niscaya persoalan yang kita hadapi bisa dengan mudah diselesaikan.
“Adanya pandemi ini mari kita ambil hikmahnya. Yaitu betapa pentingnya nikmat sehat. Ini adalah teguran dari Allah. Baik secara personal maupun sebagai bangsa, kita harus meningkatkan amal ibadah dan meningkatkan kualitas ibadah kita,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Zainul Hasan Genggong di Kecamatan Pajarakan, Kabupaten Probolinggo ini.
Kiai Mutawakkil mengungkapkan hal itu, saat melakukan kunjungan perdana setelah terpilih menjadi Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur. Yang dikunjungi adalah Musyawarah Daerah (Musda) MUI Kota Probolinggo, Minggu 27 Desember 2020.
Dalam sambutannya, Kiai Mutawakkil meminta peserta Musda untuk bersama-sama menjaga harmoni keagamaan. Khususnya di wilayah Kota Probolinggo. Menurut Kiai Mutawakkil, Musda merupakan forum di mana pengurus baru dipilih. Namun musda di Kota Probolinggo tidak bisa dilakukan seperti biasanya. Sebab ada kondisi pandemi yang membuat segala pertemuan dibatasi dengan protokol kesehatan.
Ulama karismatik ini mengapresiasi pelaksana kegiatan yang berhasil melaksanakan musda tanpa menunggu selesainya pandemi Covid-19.
Di sisi lain, Kiai Mutawakkil mengaku merasakan kekompakan di jajaran MUI Kota Probolinggo. Ia berharap hal penting itu dijaga dan dilestarikan demi mewujudkan harmoni di wilayah Jawa Timur. Apalagi, MUI merupakan garda terdepan dalam rangka menjaga Islam washatiyah (Islam yang berimbang dan proporsional) di tengah kebhinnekaan dan keberagaman masyarakat.
“Di sinilah MUI menjadi mitra yang menjembatani kepentingan masyarakat dan pemerintah,” tutur mantan Ketua PWNU Jawa Timur.
Kiai Mutawakkil juga meminta agar pengurus MUI menjalankan empat peran MUI dengan baik. Yakni membantu pemerintah melalui instrumen keagamaan, memediasi pemerintah dengan masyarakat melalui pelayanan, dan menjadi rujukan pemerintah melalui keputusan hukum.
“Yang keempat adalah menjaga harmoni keagamaan di tengah kehidupan masyarakat,” terang mantan Ketua Tanfidziyah PWNU Jawa Timur ini.
Di Musda Kota Probolinggo sendiri, KH Nizar Irsyad kembali terpilih sebagai Ketua Umum MUI Kota Probolinggo untuk periode lima tahun ke depan. Dalam forum Musda yang digelar di Aula Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) Kota Probolinggo itu, mulanya muncul dua calon ketua umum. Masing-masing adalah incumbent KH Nizar Irsyad, dan KH. Lubabul Khoir yang diusulkan PCNU Kota Probolinggo.
Selanjutnya, Kiai Nizar terpilih dengan 7 suara. Sementara KH Lubabul Khoir mendapatkan tiga suara. Selain dihadiri Ketua Umum MUI Jatim KH. Moh. Hasan Mutawakkil Alallah, juga hadir Wakil Ketua Umum MUI Jatim KH. Syafruddin Syarif, dan Bendahara MUI Jatim Ustadz Haji Rasidi. Kiai Mutawakkil membuka Musda tersebut.
Usai Musda, Kiai Nizar Irsyad mengatakan akan terus memberikan fatwa berkaitan dengan fenomena di masyarakat, baik diminta maupun tidak. “Untuk menjaga kondusivitas Kota Probolinggo,” katanya.
Selain itu, pihaknya akan terus merawat kerukunan umat Islam. Sehingga Kota Probolinggo menjadi kota yang baik dan diridhai Allah SWT. “MUI bukan milik satu golongan. Tapi milik semua,” katanya.
KH Nizar Irsyad merupakan Ketua MUI Kota Probolinggo periode 2015-2020. Dalam Musda ke-III kemarin, ia kembali terpilih untuk periode 2020-2025.
Advertisement