Tingkatkan Keterampilan Eksisi Kornea, CDC RSMU Gelar Pelatihan
Melihat urgensi eksisi kornea, Cornea Donation Center RS Mata Undaan (CDC RSMU) mengadakan seminar dan pelatihan bersertifikasi. Agenda ini mengusung tema “Improving Knowledge and Skill of Corneal Excision”. Ada juga workshop dan wetlab. Acara ini terbuka untuk seluruh tenaga medis. Seperti Dokter Umum, Dokter Spesialis Mata, Perawat dan Sejawat.
Pada acara pelatihan kedua eksisi kornea ini CDC RSMU menggandeng Perhimpunan Dokter Spesialis Mata Indonesia (PERDAMI), Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Jawa Timur dan PPNI. Berbeda dengan tahun sebelumnya, pelatihan kali ini menjangkau audiens lebih luas yakni hingga luar kota Surabaya.
Selain itu, narasumber dan instruktur dipilih berdasarkan pengalaman dan sertifikasinya di dunia di bidang eksisi kornea. Yang tak kalah penting, pelatihan ini tersertifikasi SKP IDI dan PPNI.
“Ini harapannya agar semakin banyak tenaga eksisi kornea di luar Surabaya untuk memperluas cakupan wilayah donor kornea,” kata Fitria Oktafiani, Sekretariat CDC RSMU pada Minggu, 24 April 2022.
Fitria menambahkan, eksisi kornea adalah mengambil kornea dari pendonor kornea yang telah meninggal oleh tenaga eksisi bersertifikasi.
CDC RS Mata Undaan Gelar Pelatihan selama Dua Hari
Pelatihan ini dihelat selama dua hari, pada Sabtu sampai Minggu, 28-29 Mei 2022. Bagi Anda yang tertarik mengikuti pelatihan ini, hanya membayar biaya Rp 100.000 sampai Rp 400.000. Pelatihan ini diadakan secara online dan offline.
Untuk online, seminar dan workshop akan diadakan melalui Zoom Meeting dan terbatas untuk 1000 peserta. Sementara bagi yang offline, 30 peserta dapat mengikuti wetlab secara langsung di RS Mata Undaan.
Pada hari pertama peserta akan mempelajari beberapa topik seperti Indonesian Eye Bank- Role and Function, Organizing an Eye Bank, Cornea Blindness, Magnitude, Causes and Prevention, Cornea Transplant Surgery, Processing of Cornea, Opthalmic Assistant for Corneal Transplant Surgery, dan Excision of Cornea.
Sementara, pada hari kedua peserta akan melakukan Wetlab Slit Lamp Evaluation dan Wetlab Corneal Excision.
“Pada hari pertama digelar secara online untuk merambah audiens dalam skala luas. Sementara, hari kedua peserta diwajibkan hadir di aula RSMU untuk praktik wetlab secara langsung. Pelatihan mengeksisi kornea menggunakan mata babi,” demikian penjelasan Fitria Oktafiani.
Narasumber dalam seminar dan pelatihan bersertifikasi ini antara lain Prof Dr. Tjahjono D Gondhowiarjo, SpM (K), PhD (Ketua Umum Bank Mata Indonesia); DR dr Ismi Zuhria SpM (K) (Pengurus Bank Mata Cabang Surabaya); dr Dini Dhawmawidiarini SpM (K) (Ketua Cornea Donation Center RS Mata Undaan Surabaya); Eros Rosikin SKM.MKM, CEBT (Teknisi Eksisi Bank Mata Indonesia); Ns. Nenny Nayulita, S.Kep (Teknisi Eksisi Kornea RS Mata Undaan Surabaya); Ns. Fajar Santoso S.Kep (Teknisi Eksisi Kornea RS Mata Undaan Surabaya); serta Habibiy, S.Kep (Teknisi Eksisi Kornea RS Mata Undaan Surabaya.
Bagi Anda yang berminat, untuk mendaftar caranya cukup mudah. Anda bisa mengakses link registrasi: (bit.ly/pelatihan-cdcrsmu) atau scan barcode tertera pada flyer. Anda juga bisa menghubungi contact person yang tersedia sebagai berikut:
Kukuh Hari Prayogo: 081334561308 atau CDC RSMU (Fitria): 081232339542.
Tingkatkan Kompetensi Eksisi Kornea
Fitria Oktafiani merinci, melansir data World Health Organization (WHO) pada 2019, kebutaan karena kornea menduduki peringkat empat tertinggi di dunia. Berdasarkan data yang diperoleh, diperkirakan 12,7 juta orang menunggu transplantasi kornea. Namun baru satu dari 70 kebutuhan donor yang dapat terpenuhi di seluruh dunia.
Indonesia termasuk salah satu negara minim jumlah pendonor kornea. Di mana terdapat 14.617 jumlah calon pendonor dengan 170.465 jumlah pasien yang membutuhkan donor kornea. Keterbatasan jumlah tenaga kesehatan untuk melakukan eksisi kornea juga menjadi kendala yang nyata baik di Indonesia maupun dunia.
“CDC RSMU Surabaya merupakan lembaga yang lahir untuk menjawab masalah kebutaan karena kelainan kornea yang tinggi. CDC RSMU menjalankan tugas untuk menyediakan dan menyalurkan donor kornea kepada pasien di RS Mata Undaan dan RS Mata setempat yang membutuhkan,” jelas Fitria Oktafiani.
Saat ini jumlah kebutuhan penerima donor kornea di RS Mata Undaan lebih dari 160 antrian pasien. Sedangkan jumlah tenaga eksisi di CDC RS Mata Undaan Surabaya masih 20 tenaga eksisi (hanya di area Surabaya).
“Menjawab adanya kebutuhan tenaga eksisi kornea, CDC RSMU bekerja sama dengan PERDAMI, IDI dan PPNI Jawa Timur mengadakan seminar, workshop dan wetlab Eksisi Kornea untuk menambah kompetensi dan wawasan mengenai pentingnya eksisi kornea. Sehingga dapat menambah cakupan donor kornea,” tutup Fitria Oktafiani.