Tingkatkan Ketahanan Pangan, Banyuwangi Gelar Fepanora
Festival Pangan Non Beras (Fepanora) digelar di Banyuwangi, Jawa Timur, pada Kamis 27 Agustus 2020. Festival ini merupakan salah satu langkah yang dilakukan Pemkab Banyuwangi untuk meningkatkan ketahanan pangan dan kesehatan masyarakat. Fepanora digelar di area Agro Wisata Tamansuruh, Desa Tamansuruh, Kecamatan Glagah.
"Ini bagian dari program peningkatan ketahanan pangan dan kesehatan. Kebetulan destinasi ini adalah destinasi yang mengembangkan wisata alam dan sehat," jelas Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas.
Fepanora ini diikuti desa-desa perwakilan dari seluruh Kecamatan yang ada di Banyuwangi. Peserta harus menyajikan kreasi olahan pangan dengan bahan dari segala jenis umbi-umbian dan sayur-sayuran. Bukan dari beras atau tepung.
Fepanora ini, menurut Bupati Anas, merupakan kolaborasi ketahanan pangan Dinas Pertanian dengan PKK. Dalam festival ini juga ada edukasi untuk Masyarakat.
"Kita melatih rakyat bagaimana makan tanpa beras. Karena makan tanpa beras dan tepung ini rasanya berat di Indonesia. Tapi ini kita latih ternyata bisa," ujarnya.
Dengan kegiatan ini, masyarakat dilatih untuk membuat inovasi masakan yang enak tanpa tepung dan beras. Selama ini, Indonesia selalu impor beras. Karena, menurut Anas, orang makan beras paling banyak di di Indonesia.
"Kalau gak makan beras kayak belum makan. Makan roti 5 pun kayak belum makan," ujarnya.
Selain itu, Fepanora melatih bagaimana makanan yang menyehatkan pasca Pandemi Covid-19 ini juga menjadi kebutuhan semua kalangan. Kegiatan ini sengaja melibatkan desa-desa. Karena Pemkab Banyuwangi memiliki target ada budaya baru. Tidak hanya tergantung pada beras dan tepung tapi pada bahan yang ada disekitar kita.
"Melatih bagaimana tidak lagi tergantung pada beras dan tepung. Tapi sayur sayuran, umbi, ketela, yang ternyata setelah diolah bisa menjadi makanan yang rasanya luar biasa," pungkas Anas.