Tingkatkan Jumlah Penerima Beasiswa Lewat KIP Kuliah
Sebagai program lanjutan dari Kartu Indonesia Pintar yang sebelumnya hanya mencakup SD, SMP, SMA/SMK. Presiden Joko Widodo telah menjanjikan Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah jika kembali menjadi presiden untuk periode 2019 -2024.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir mengatakan jika KIP Kuliah adalah salah satu usulannya kepada Presiden Jokowi. Dengan KIP Kuliah, harapannya semakin banyak anak Indonesia yang kurang mampu bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi.
Mohamad Nasir menjelaskan bahwasannya Perguruan Tinggi Negeri (PTN) minimal 20% dari anak-anak yang secara ekonomi tidak mampu. Hal ini sesuai dengan amanat undang-undang nomor 12 tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi.
“Saya sudah mengusulkan kepada presiden ini harus bisa dikaver sampai 20% sesuai undang-undang,” ucap Mohamad Nasir seusai memberi kuliah umum untuk mahasiswa bidik misi di Universitas Brawijaya pada hari Rabu 27 Maret 2019.
Saat ini, beasiswa yang ada baru bisa mengkaver sekitar 10% mahasiswa kurang mampu di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan 8% di Perguruan Tinggi Swasta (PTS). Beasiswa tersebut disalurkan lewat program beasiswa bidik misi, beasiswa Peningkatan Prestasi Akademi (PPA), dan Afirmasi Pendidikan Tinggi (Adik).
Terkait skema KIP Kuliah, Mohamad Nasir menerangkan tiga usulan skema pembiayaan. Skema pertama hanya bantuan biaya kuliah berupa SPP atau Uang Kuliah Tunggal (UKT). Kemudian bantuan biaya UKT ditambah biaya hidup.
Skema yang lain, adalah dengan bantuan biaya UKT beserta biaya penunjang kuliah seperti buku. “Kami berharap spp atau ukt plus biaya hidup,” ujarnya.
Lebih lanjut, usulan skema akan dibahas lagi bersama Kementerian Keuangan. Mohamad Natsir memperkirakan kebutuhan alokasi dana untuk meningkatkan jumlah penerima beasiswa sebesar 5-11 triliun rupiah.
“Sekarang Rp 450rb-an yang memperoleh beasiswa. Kalau ditingkatkan bisa sampai satu juta,” terangnya.
Kepada ribuan mahasiswa yang hadir dia juga menyampaikan agar tidak perlu takut tidak bisa kuliah di kampus yang dicita-citakan hanya karena biaya. Menurutnya, kesempatan beasiswa juga semakin luas termasuk bagi mereka yang ingin melanjutkan ke jenjang S2 maupun S3. (fjr)
Advertisement