Tingkatkan Imunitas, Harga Degan Ijo di Probolinggo Melambung
Dianggap bisa meningkatkan imunitas tubuh, kelapa muda hijau (degan ijo) banyak diburu warga Probolinggo. Tak heran jika kemudian degan ijo yang sebelumnya Rp15 ribu akhirnya melambung hingga Rp55 ribu per butir.
Imron, pedagang degan ijo di Jalan Brigjen Katamso, Kota Probolinggo mengaku, permintaan degan ijo meningkat sejak pandemi Covid-19. “Karena banyak yang mencari, harga degan ijo pun melambung hingga Rp55 ribu,” katanya, Minggu, 1 Agustus 2021.
Ia mengaku, sengaja menaikkan harga degan ijo karena harga kulak dari petani di Probolinggo dan Lumajang juga ikut naik. “Awal pandemi Covid-19, harga degan ijo belum naik, baru sebulan terakhir melambung tinggi karena banyak yang beli,” ujarnya.
Sementara harga degan biasa (bukan degan ijo) bertahan Rp10 ribu per butir. Setiap hari Imron mengaku, bisa menjual degan biasa dan degan ijo hingga ratusan butir.
Para pembeli biasanya membeli degan utuh, sebagaian lagi meminta sabut kelapa dikepras. “Ada juga yang beli degan dan airnya dibungkus plastik,” ujarnya.
Salah seorang pembeli, Ulul Azmi mengaku, kaget demi mengetahui, harga degan ijo melambung tinggi. “Awalnya saya dapat postingan di WA, katanya degan ijo bisa meningkatkan imun. Ya akhir beli, meski sempat terkejut karena harganya mahal,” ujar guru PAUD itu.
Degan ijo yang kini harganya melambung itu “penampilan”-nya sekilas mirip degan pada umumnya. Selain warna sabut luarnya hijau, degan ijo yang asli sabut dalamnya berwarna merah muda (pink).
“Meski sabut luar warnanya hijau, kalau sabut dalam saat dikepras berwarna putih, ya itu bukan degan ijo yang sebenarnya,” kata Aang Kunaifi, penggemar degan ijo.
Aang mengaku, menggemari degan ijo yang dibakar karena rasanya lebih cespleng untuk meningkatkan stamina. “Kalau lagi loyo, capai ya degan ijo bakar solusinya. Tubuh berstamina dan bergairah kembali,” kata warga Kelurahan Mangunharjo, Kota Probolinggo itu.
Degan ijo yang beredar di Kota Probolinggo sebagian dipasok dari kawasan pegunungan di Kabupaten Probolinggo seperti dari Kecamatan Tegalsiwalan dan Kecamatan Banyuanyar.
Bahkan ribuan degan, termasuk degan ijo setiap hari juga dipasok dari Lumajang (Klakah, Ranuyoso, dan Randuagung). Degan ijo dari Lumajang juga dipasok ke kota-kota lain seperti, Pasuruan, Sidoarjo, dan Surabaya.
“Di Lumajang, harga degan ijo Rp25 ribu, tetapi di luar Lumajang bisa sampai Rp50 ribu. Mungkin selain banyak yang beli, angkutannya relatif sulit kena penyekatan di sejumlah jalan saat PPKM,” kata Saiful Arifin, pedagang degan ijo dari Kecamatan Ranuyoso, Lumajang.
Advertisement