Tingkatkan Daya Saing Kepanduan di Era Digital, Ini Tekad Tanwir 1 HW
"Termasuk menyikapi masalah-masalah kebangsaan yang begitu kompleks, selain itu juga tanwir diharapkan akan mampu merumuskan pendekatan yang spesifik kepada generasi milenial," kata Hadjam Murusydi.
Gerakan kepanduan Hizbul Wathan Muhammadiyah akan menyenggarakan Tanwir ke 1 pada tanggal 28 hingga 30 Juni 2018 bertempat di Gedung LPMP Kalasan, Tirtomartani, Sleman. Tanwir tersebut menangkat tema "Peningkatan Karakter dan Daya Saing Kepanduan Hizbul Wathan di Era Digital".
Terbagi atas beberapa kegiatan, seperti pada 28 Juni 2018 akan diadakan sarasehan kebangsaan yang akan menghadirkan Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah, Ahmad Syafi'i Ma'arif, Teguh Sudirman yang merupakan putra Alm Jenderal Sudirman, dan Afnan Hadikusumo anggota DPD RI.
"Pembukaan pada 29 Juni dengan konfigurasi Drumben Hizbul Wathan dan akan dibuka oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah," ujar Ketua III Kwartir Pusat Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan, Hadjam Murusydi, dalam keterangan diterima ngopibareng.id, Kamis (28/06).
Ditambahkan Hadjam, selama dua hari kegiatan tersebut selain diisi ceramah dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, juga akan disampaikan materi membentuk karakter bela negara oleh Mayor Pnb Adhe Irmansyah dan materi membentuk karakter kepemimpinan nasional oleh Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi.
"Selain itu persidangan dalam Tanwir terbagi atas sidang kelompok dan pleno serta pembacaan hasil Tanwir dan rekomendasi. Pada Tanwir kepanduan HW ke 1 ini akan dihadiri oleh Kwartir Wilayah Gerakan Kepanduan HW seluruh Indonesia," sambung Hadjam.
Hasil yang ingin dicapai sendiri melalui Tanwir ini adalah konsolidasi organisasi kepanduan HW dan program kerja serta arah gerakan kepanduan HW kedepan yang lebih progresif.
"Termasuk menyikapi masalah-masalah kebangsaan yang begitu kompleks, selain itu juga tanwir diharapkan akan mampu merumuskan pendekatan yang spesifik kepada generasi milenial tentang pentingnya jiwa nasionalisme dan semangat bela bangsa seperti halnya para pendiri bangsa," pungkas Hadjam. (adi)
Advertisement