Tingkatkan Baca Alquran Braille, Kawan Netra Adakan FTM
Merayakan empat bulan tuna netra belajar mengaji, Kawan Netra mengadakan Festival Tuna Netra Mengaji (FTM). Festival yang dilaksanakan pada Minggu, 24 Oktober 2021 ini dilatarbelakangi oleh sebagian besar distabilitas netra yang belum bisa membaca Alquran braille.
Hal tersebut, dikarenakan tidak semua distabilitas netra mengalami distabilitas sejak lahir sehingga mereka belum sempat mengenyam pendidikan Sekolah Luar Biasa (SLB).
"Selain itu, ini juga sebagai perayaan bagi mereka setelah 4 bulan belajar mengaji,
seminggu dua kali. Acara ini sehari saja merayakan perjuangan mereka," ujar Gusti Mohammad Hamdan Firmanta, founder Kawan Netra.
Gusti menjelaskan, acara FTM ini meliputi Pentas mengaji (Penji), lomba-lomba, Pelatihan Menulis Braille, dan Seminar. “Sinergi komunitas dan Lembaga Dakwa dalam Pemberantasan Buta Huruf Quran Braille. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah memberantas buta huruf hijaiah Braille," ungkapnya.
Ia berharap acara ini dapat mengajak semakin banyak tuna netra untuk bergabung dalam acara pengajian yang diadakan Kawan Netra.
Untuk diketahui, berdasarkan data dari Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) didapatkan bahwa jumlah distabilitas netra yang bisa membaca alquran braille sangat rendah yakni tidak lebih dari 5 persen jumlah penyandang distabilitas netra di Indonesia dan rendahnya minat membaca alquran braille bagi distabilitas netra itu sendiri.
Mereka lebih mengandalkan media audio untuk bisa menikmati Alquran, sehingga budaya membaca alquran braille menjadi turun drastis. Kawan Netra yang didukung oleh banyak pihak hadir untuk mendampingi Ikatan Tunanetra Muslim Indonesia (ITMI) kota Surabaya dalam pemberantasan buta huruf alquran braille. salah satunya adalah dengan menyelenggarakan Festival Tunanetra Mengaji.
Acara yang diikuti kurang lebih 200 tuna netra ini dihadiri tuna netra dari Surabaya, Kediri dan Malang.