Surabaya Genjot Plasma Konvalesen lewat Komunitas Donor
Direksi Rumah Sakit Lapangan Indrapura (RSLI) dan berbagai elemen peduli Covid-19 menginiasi upaya mendorong para penyintas Covid agar melakukan donor Plasma Konvalesen. Mereka mendirikan KomunitasĀ Pendonor Plasma Konvalesen (KPPK) untuk meningkatkan angka donor.
Waka RSLI dr Krisna Murti menjelaskan, saat ini kebutuhan plasma itu cukup tinggi karena semakin melonjaknya angka kasus Covid-19 di semua daerah. Sayangnya, tidak semua pasien Covid-19 yang sembuh plasma darahnya memiliki plasma konvalesen yang layak didonorkan.
"Plasma tersebut juga tidak selamanya berada di tubuh para penyintas Covid-19. Biasanya, setelah tiga bulan pasca kesembuhan, plasma konvalesen akan hilang dari tubuh penyintas," ujar dr. Krisna Mukti, Kamis, 7 Januari 2021.
Meski demikian, para penyintas Covid-19 masih bisa donor untuk plasma yang non konvalesen.
Dokter Krisna Mukti mengungkapkan, saat ini di Surabaya saja, antrean plasma konvalesen sehari bisa mencapai 70 permintaan lebih.
Sedangkan, PMI Surabaya hanya memiliki lima mesin pengolah dengan kapasitas per mesin 10 kantong per-hari dan PMI pernah kekurangan kantong darah.
"Sementara, terkait kendala dari pendonor adalah banyak yang tidak lolos dari screening dan pemeriksaan awal. Hanya sekitar 10 persen penyintas Covid yang layak menjadi pedonor plasma konvalesen," imbuhya.
Ia menambahkan, donor plasma konvalesen bisa dilakukan hanya sekali, atau 3-6 kali. Penyintas bisa mendonorkan plasmanya paling cepat 14 hari sejak dinyatakan sembuh atau swab terkhir negatif.
Selain itu pihaknya juga membentuk Komunitas Pedonor Plasma Konvalesen (KPPK) untuk meningkatkan angka donor
āKomunitas ini diharapkan dapat memberikan kontribusi dan empowerment dalam konteks plasma darah konvalesen. KPPK menjadi media komunikasi, edukasi dan mobilisasi penyintas Covid-19 untuk berkenan berbelaskasih dengan menyumbangkan darah atau plasma konvalesennya," harapnya.
Advertisement