Tingkatan Ujian Orang-orang Beriman, Menuju Penghapusan Dosa
Tuhan tidak akan memberi cobaan di luar batas kemampuan kita. Mari kita perhatikan pesan ini.
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :
– أَشَدُّ النَّاسِ بَلاَءً اْلأَنِبْيَاءُ ثُمَّ اْلأَمْثَلُ فَاْلأَمْثَلُ يُبْتَلَى الرَّجُلُ عَلٰى حَسًبِ ( وَفِي رِوَايَةٍ قَدْرِ ) دِيْنُهُ فَإِنْ كَانَ دِيْنُهُ صَلَبًا اِشْتَدَّ بَلاَؤُهُ وَإِنْ كَانَ فِي دِيْنِهِ رِقَةٌ اُبْتُلِيُ عَلٰى حَسَبِ دِيْنُهِ فَمَا يَبْرَحُ اْلبَلاَءُ بِالْعَبْدِ حَتىٰ يَتْرُكَهُ يَمْشِيْ عَلَى اْلأَرْضِ مَا عَلَيْهِ خَطِيْئَةُ
“ Orang yang paling banyak mendapatkan ujian / cobaan ( di jalan Allah Azza wa Jalla ) adalah para Nabi kemudian orang-orang yang ( kedudukannya ) setelah mereka (dalam keimanan) dan orang-orang yang (kedudukannya) setelah mereka (dalam keimanan), (setiap) orang akan diuji sesuai dengan (kuat / lemahnya) agama ( iman ) nya, kalau agamanya kuat maka ujiannya pun akan (makin) besar, kalau agamanya lemah maka dia akan diuji sesuai dengan (kelemahan) agamanya, dan akan terus-menerus ujian itu (Allah Azza wa Jalla) timpakan kepada seorang hamba sampai (akhirnya) hamba tersebut berjalan di muka bumi dalam keadaan tidak punya dosa (sedikit pun). "
( H. R. At-Tirmidzi no . 2398, Ibnu Mâjah no . 4023 )
Setiap kali ada ujian dan cobaan dari Allah Subhanahu wa-ta'ala selalu ada hikmah yang bisa dipetik. Pesan dan wasiat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam (SAW) memberi gambaran akan makna positif dari suatu ujian.
عَنْ عَائِشَةَ قَالَتْ قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مَا يُصِيْبُ الْمُؤْمِنَ مِنْ شَوْكَةٍ فَمَا فَوْقَهَا إِلَّا رَفَعَهُ اللهُ بِهَا دَرَجَةً أَوْ حَطَّ عَنْهُ بِهَا خَطِيْئَةً
Dari 'Aisyah dia berkata ; Rasulullah SAW. bersabda :
"Tidak ada satupun musibah (cobaan) yang menimpa seorang muslim berupa duri atau yang semisalnya, melainkan dengannya Allah akan mengangkat derajatnya atau menghapus kesalahannya. " (H. R. Muslim no . 6727)
Bersabarlah Menghadapi Ujian dan Musibah
Seorang sufi mengingatkan kepada umat Islam agar bersabar dalam menghadapi ujian.
قَالَ ابْنُ الْمُبَارَكِ : الْمُصِيبَةُ وَاحِدَةٌ فَإِذَا جَزِعَ صَاحِبُهَا صَارَتِ اثْنَتَيْنِ ،
Berkata Ibnu Mubarok rahimahullah :
"Musibah itu satu, tetapi jika mengeluh dan mengumpat maka musibahnya menjadi dua "
- إِحْدَاهُمَا الْمُصِيبَةُ
- وَالثَّانِيَةُ ذَهَابُ أَجْرِ الْمُصِيبَةِ، وَهُوَ أَعْظَمُ مِنَ الْمُصِيبَةِ.
Pertama, musibah itu sendiri dan yang kedua adalah hilangnya kesempatan mendapatkan pahala tak terhingga ( jika ridho dan sabar ), dan ( yang kedua ) ini sebenarnya musibah yang lebih besar
Musibah apapun (sakit, terkena bencana, ditipu, banjir bandang dll.) bagi orang yang beriman adalah surat cinta dari Allah untuknya dan peluang emas mendapatkan kabar gembira berupa rahmat serta ampunan-Nya.
أُولَٰئِكَ عَلَيْهِمْ صَلَوَاتٌ مِنْ رَبِّهِمْ وَرَحْمَةٌ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْمُهْتَدُونَ
Mereka itulah yang memperoleh ampunan dan rahmat dari Tuhannya, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk. (Al-Baqarah, Ayat 157)
Orang sabar juga diberi peluang mendapatkan pahala Surga tanpa hisab ( tak terhingga).
ۗ إِنَّمَا يُوَفَّى الصَّابِرُونَ أَجْرَهُمْ بِغَيْرِ حِسَابٍ
Hanya orang-orang yang bersabarlah yang disempurnakan pahalanya tanpa batas. (Az-Zumar, Ayat 10)
Semoga kita dan seluruh keluarga kita selalu bertaqwa kepada Allah, selalu sabar, selalu ikhlas, selalu mendapat ridho dari Allah SWT. Amin....!!!
Demikian tausiyah bersama Ust Keman Almaarif. Semoga bermanfaat.