Pastisipasi Masyarakat di Pilkada Malang 2024 Turun
Partisipasi masyarakat di Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Malang 2024 turun dibanding Pilkada tahun 2020.
Komisioner KPU Kabupaten Malang Divisi Sosialisasi, Pendidikan Pemilih, Partisipasi Masyarakat, dan SDM, Marhaendra Pramudya Mahardika mengatakan, dari hasil rekapitulasi tingkat kabupaten didapati partisipasi masyarakat hanya mencapai 60,01 persen.
"Tingkat partisipasi masyarakat di Pilkada 2024 di Kabupaten Malang ini 60,01 persen. Jumlah itu turun 0,47 % dari Pilkada 2020," kata Mahardika kepada Ngopibareng.id, Minggu, 8 Desember 2024.
KPU Kabupaten Malang menyebut daftar pemilih tetap di Malang 2.060.576 jiwa. Sementara, yang datang ke TPS menggunakan hak pilih sebanyak 1.237.260 jiwa yang terbagi 566.148 laki-laki, dan 671.112 perempuan.
Kemudian, pemilih pindahan yang masuk dalam Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) ada 3.149 jiwa terdiri 1.522 laki-laki, dan 1.627 perempuan. Dan pemilih tambahan yang masuk dalam Daftar pemilih khusus sebanyak 1.302 orang yang terdiri 697 laki-laki dan 605 perempuan.
Dari data KPU Malang, angka partisipasi tertinggi di Kabupaten Malang dicapai pada Pilkada 2005, yakni 68 persen. Sejak tahun itu hingga sekarang terus mengalami penurunan.
Pada Pilkada 2010, angka partisipasi turun menjadi 59 persen. Kemudian Pilkada 2015 turun lagi menjadi 58 persen. Partisipasi sempat naik terjadi di Pilkada 2020 jadi 60,48 persen. “Dan, Pilkada tahun 2024 ini turun lagi 60,01,” katanya.
Menurutnya, angka pastisipasi Pilkada ini tak bisa dibandingkan dengan angka pastisipasi di Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Calon Legislatif (Pileg).
"Tidak bisa disandingkan dengan angka partisipasi di Pilpres dan Pileg, karena berbeda jumlah pemilih tiap TPS, jumlah peserta, regulasi, dan lain-lain. Angka partisipasi Pilkada ya dibandingkan dengan Pilkada, periode saat ini dengan periode sebelumnya," terangnya.
Jika tingkat partisipasi masyarakat 60,01 persen, otomatis sisanya, yakni 39,99 persen tidak menggunakan hak pilihnya. Artinya, 824.618 jiwa tidak menggunakan hak pilihnya di TPS.
"Yang kami ukur ya tingkat kehadiran masyarakat saja. Kami tidak menggunakan istilah golput, yang 39,99 persen itu mereka yang tidak hadir atau tidak menggunakan hak pilih di TPS," tandasnya.
Pilkada Serentak 2024 di wilayah Kabupaten Malang berlangsung pada 27 November 2024 lalu. Dari hasil rekapitulasi tingkat kabupaten, Pasangan Calon (Paslon) nomor urut 01, Sanusi-Lathifah Shohib menang telak dengan perolehan suara 784.356 atau 66 persen.
Advertisement