Tinggalkan Layar Lebar, Film Mulan Premier di Layanan Streaming
Film besutan Disney terbaru, Mulan premier di layanan streaming Disney+, pada Jumat 4 Agustus 2020. Film aksi yang dirilis perdana tidak di layar bioskop ini diperankan oleh aktor dan artis berdarah Asia.
Keputusan meluncurkan film berbujet USD200 juta di layanan streaming mengejutkan industri perfilman, sekaligus seluruh pemainnya. Keputusan ini keluar mendadak setelah Disney beberapa kali menunda jadwal rilis film yang seharusnya berlangsung pada Maret lalu, akibat pandemi.
"Keputusan untuk meluncurkannya di Disney+ sangat mengejutkan bagi sebagian besar dari kami," kata salah satu aktor Mulan, Jason Scott Lee. Jason yang memerankan salah satu penjahat menyatakan jika film itu diproduksi untuk turun di layar lebar.
"Awalnya ini sangat mengejutkan," kata Tzi Ma, pemeran ayah Mulan kepada AFP. "Namun setelah itu, kami berfikir tentang garis peraknya, bahwa dengan Covid-19, kami dituntut bertanggungjawab. Kami ingin menjaga semuanya aman," katanya.
Berbeda dengan pemutaran di layar lebar, Dinesy akan mengantongi 100 persen keuntungan dari Mulan. Masing-masing penonton membayar USD30 untuk melihat Mulan. Sementara, jika diputar di bioskop, Disney harus membagi keuntungan dengan bisokop.
Hal ini yang dialami film bergenre fiksi sains milik Warner Bros, Tenet. Film yang juga dirilis bersamaan dengan Mulan ini diluncurkan di 70 persen layar lebar di Amerika Serikat yang telah beroperi, dengan kapasitas penonton yang dipangkas.
Sementara di China sendiri, Disney+ plus belum bisa diakses. Direncanakan, film ini bakal meluncur di layar lebar di China pekan depan.
"Apa yang terjadi di akhir pekan ini mungkin akan diingat selamatanya, mungkin akan menjadi titik balik bagi Hollywood sambil kami memasuki masa depan,' kata Jeff Bock, analis senior dari Exhibitor Relations. "Ini tentang penonton cara penonton mencerna film di masa depan," lanjutnya.
Mulan sendiri berkisan tentang pejuang perempuan asal China. Kisahnya diilhami dari legenda berusia 1.500 tahun. Film yang menggunakan seluruh aktor berdarah Asia ini dirancang sebagai film terbesar yang dilempar Disney ke pasar. (Nst)
Advertisement