Ditinggal Semalam, Puluhan Telur Buaya di Bengawan Mati Lenyap
Maksud hati ingin mengembalikan telur yang diduga telur buaya ke tempat semula, ternyata baru ditinggal semalam telur yang berjumlah puluhan itu raib entah ke mana. Telur-telur yang diduga telur buaya itu raib setelah si penemu Sofyan mencoba mengembalikan ke tempat asal ditemukan, kemarin.
Kata Sofyan, setelah menemukan telur-telur yang diduga telur buaya itu, dia sempat membawa puluhan telur itu ke rumah. Telur itu kemudian membuat gempar warga sekitar.
Namun atas saran dari tokoh masyarakat, Sofyan diminta untuk mengembalikan saja telur tersebut ke tempat semula. Alasannya, jika itu telur buaya, maka induknya akan kembali untuk menengok telur-telur tersebut.
"Orang di dusun ini berkeyakinan kalau buaya itu akan ngamuk kalau telurnya diambil. Akhirnya sama pak RT disarankan telurnya dikembalikan, biar tidak terjadi keresahan masyarakat," paparnya.
Ketakutan warga ini ada benarnya juga. Kalau benar yang ditemukan adalah telur buaya, maka telur ini akan menetas dalam waktu 90 sampai dengan 110 hari. Dan selama jangka waktu tersebut, sang induk akan selalu berada dan berjaga di sekitaran sarangnya. Telur buaya akan dijaga oleh induknya dari predator yang dianggap akan membahayakan telurnya. Induk buaya akan menjadi agresif terhadap keberadaan makhluk lain di sekitarnya.
Atas saran warga itu, Sofyan kemudian mengembalikan puluhan telur dengan ukuran segenggaman tangan manusia dewasa ke tempat semula. Tanpa curiga, dia kemudian meninggalkannya begitu saja.
Namun ternyata, setelah semalaman dikembalikan ke tempat asalnya, Sofyan coba kembali mengecek keberadaan telur-telur ini. Ternyata setelah dicek, puluhan telur tersebut sudah raib dari tempatnya. Hanya tersisa satu butir saja.
Sebelumnya warga Desa Prijekngablak, Kecamatan Karanggeneng, dihebohkan puluhan butir telur. Ukuran telur berwarna putih itu besar. Warga menduga itu adalah telur buaya, karena lokasi penemuan di sekitar bantaran Sungai Bengawan Solo.