Bahlil Lahadalia Berpeluang Menjadi Ketua Umum Partai Golkar
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia 99,99 persen berpeluang menjadi Ketua Umum DPP Partai Golkar, menggantikan Airlangga Hartarto yang mengundurkan diri.
Bahlil maju sebagai calon tunggal setelah pesaingnya Ridwan Hisyam, terganjal persyaratan administrasi, salah satunya jumlah dukungan yang tidak dapat dipenuhi. Maka Bahlil maju sebagai calon tunggal, yang akan diputuskan dalam Rapimnas dan Munas Golkar digelar di Jakarta Convention Center 20 -21 Agustus 2024.
Bahlil mengatakan telah mengantongi dukungan 90 persen suara DPD tingkat provinsi, dan DPD kabupaten kota. Baliho bergambat Bahlil beredar di Jakarta, bertuliskan Bahlil Lahadalia Ketua Umum Partai Golkar 2024-2029.
Bahlil optimis bila terpilih menjadi Ketua Umum Partai Golkar, bersama jajaran pengurus mampu membawa Golkar ke arah yang lebih baik. "Karena masih berproses saya minta dukungan dari teman teman," ujar Bahlil pada Selasa 20 Agustus 2024.
Apalagi, ucap Bahlil, Golkar sejatinya merupakan instrumen politik negara. "Saya pikir ilmu Golkar sudah banyak diberikan kepada saya. Saya memimpin kementerian pun, karena ilmu dari Golkar," kata Bahlil.
"Jadi saya pikir, sudah saatnya sebagai anak yang lahir dari kandungan Golkar ingin mengabdi kembali kepada ibu yang melahirkan anak itu," ujar Bahlil.
Hal itulah yang menjadi motivasi kuat untuk mendaftar sebagai Ketua Umum Partai Golkar. Selain itu, Bahlil mengaku ingin memberikan kontribusi lebih untuk bangsa dan negara lewat Partai Golkar.
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia akan menjadi kandidat tunggal calon Ketua Umum Partai Golkar pada Musyawarah Nasional (Munas) XI Golkar.
Ini setelah Steering Committee (SC) Rapat Musyawarah Nasional (Munas) Partai Golkar menyatakan Bahlil lolos verifikasi pendaftaran berkas dan persyaratan calon ketua, sementara Ridwan Hisjam dinyatakan tidak lolos verifikasi.
Ketua SC Munas Golkar, Adies Kadir, menyebut Ridwan Hisjam menyerahkan berkas lebih dulu Senin 19 Agustus 2024 sekitar pukul 16.00 WIB, disusul Bahlil pada pukul 19.40 WIB. Kemudian berkas kedua calon ini langsung diverifikasi.
"Berkas pendaftaran bakal calon atas nama Ridwan Hisjam dinyatakan tidak memenuhi persyaratan sebagai calon Ketua Umum Partai Golkar pada Munas XI Partai Golkar tahun 2024. Berkas pendaftaran bakal calon atas nama Bahlil Lahadalia dinyatakan lengkap dan memenuhi persyaratan sebagai calon ketua umum pada Munas ke XI Partai Golkar tahun 2024," kata Adies kepada wartawan di DPP Golkar, Senin 19 Agustus 2024.
Dengan begitu, SC melalui Komite Pemilihan menyatakan telah menemukan satu orang calon Ketum Partai Golkar untuk periode 2024-2029 atas nama Balil Lahadalia. Selanjutnya, Bahlil akan mendengar pandangan umum pemegang hak suara saat Munas Golkar.
"Pandangan umum ada dari DPD 1, DPD 2, Hasta Karya, dan ini kurang lebih ada 558 atau 560-an (pemilik suara) lah sekitar itu," ucap Adies.
"Sebelum dipilih Pak Bahlil tentunya akan menyampaikan visi dan misi beliau sebagai calon ketua umum," sambungnya.
Adies mengungkap Bahlil masih akan mendengar pandangan umum dari pemegang hak suara untuk dinyatakan sebagai calon tunggal Ketum Golkar. "Pemilihannya bisa aklamasi bisa juga tidak aklamasi, tergantung para pemenang hak suara," jelasnya.
Selanjutnya, Adies menyebut Ridwan Hisjam dinyatakan tak lolos verifikasi karena dua persyaratan yang tidak memenuhi kriteria. Tapi Adies tak menjelaskan secara gamblang.
"Dari 7 persyaratan ada 2 persyaratan yang tidak terpenuhi, yang paling ini adalah surat dukungan," ujarnya.
Sementara itu Ketua DPP Partai Golkar Nurul Arifin, memprediksi proses pemilihan calon Ketua Umum Partai Golkar, akan berjalan mulus. Mengingat sampai Rapimnas dan Munas Golkar dimulai hanya terdapat satu pendaftar calon ketua umum, yakni Bahlil Lahadalia. "Kalau calon tunggal, maka Pak Bahlil akan dipilih secara aklamasi," kata Nurul Arifin.
Advertisement