Tinggal Dekat Lintasan KA, Warga Dupak Magersari Terbiasa, Tapi..
"Minggir rek, sepure (kereta) lewat. Awas minggir minggir," begitu teriakan Sayiful, bocah 13 tahun pada teman-temannya.
Teriakan itu begitu akrab di telinga bocah-bocah warga pemukiman Dupak Magersari RW IX Surabaya. Sebab, jarak pemukiman dengan rel kereta hanya berjarak sekitar satu meter.
Syaiful bersama dan teman-temannya sudah biasa bermain layang-layang di tengah rel yang berada tepat di depan rumahnya.
Setelah kereta lewat Syaiful dan teman-temannya kembali melanjutkan bermain layang-layang.
Kawasan ini juga sering dilewati kereta api dari Stasiun Pasar Turi menuju Perak maupun Gubeng dan Sidotopo. Ada dua rel kereta api yang aktif.
Dengan suara lantang, Syaiful mengaku sudah terbiasa bermain dengan kondisi demikian.
"Kalau ada kereta lewat, kita sudah biasa, Mbak. Nggak takut. Cuma kalau main di rel selalu diingetin orang tua untuk hati-hati kalau ada kereta," katanya.
Keki Wahono Sukma, salah satu warga yang sudah sekitar 50 tahun tinggal di lokasi tersebut mengaku sudah terbiasa dengan suara kereta api.
Bahkan, saat ada kereta api yang akan melintas, warga sudah paham dan mengamankan diri.
"Sudah terbiasa dari dulu. Warga saling mengingatkan, cuma kalau ada anak-anak yang main di rel kita ingatkan agar minggir kalau pas kereta lewat. Kalau yang tua-tua ya sudah paham," kata Wahono.
Ia mengungkapkan, selama tinggal belum pernah ada orang yang tertabrak ketika kereta api melintas. Yang pernah hanya rel kereta yang ambles.
"Kalau kejadian kecelakaan ditabrak kereta sering. Tapi ya di rel yang dekat jalan raya situ," katanya.
Meski sudah terbiasa dengan suasana kereta api melintas, masih ada warga yang merasa khawatir. Seperti yang ungkapkan Yudik.
"Khawatir pasti ada, apalagi kalau anak saya main di dekat rel. Namanya anak-anak ini kan butuh ekstra pengawasannya. Kadang mereka asik sendiri," kata bapak dua anak ini.
Untuk itu, setiap kali sang anak izin bermain, Yudik tak lelah untuk mengingatkan agar berhati-hati. Sebab antara rel dan rumah warga tak ada pembatasnya.
Advertisement