Tinggal 12 Unit, Target Mobil Sehat 474 Desa di Lamongan Tuntas
Pemerintah Kabupaten Lamongan kini hanya menyisakan dua unit mobil sehat untuk 464 desa. Kekurangan ini setelah Bupati Yuhronur Efendi menyerahkan 15 unit di puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke 58 di halaman Kantor Pemerintah Kabupaten Lamongan, Kamis, 17 Nopember 2022.
Penyerahan dibarengkan dua unit mobil ambulans untuk Dinas Kesehatan dan Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Lamongan. Mobil untuk Dinas Kesehatan akan digunakan untuk menyisir Orang Dalam Gangguan Jiwa (ODGJ) di jalanan sedangkan untuk Dinas Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) Lamongan digunakan untuk mobil standby.
"Tetapi, sisa dua juga tidak akan lama dan segera kita realisasikan. Pastinya sebelum 2022 berakhir, " kata Bupati Yuhronur.
Itu baru jatah desa, lanjut Yuhronur, Pada 2023 akan ada pembagian lagi sebanyak 10 unit untuk kelurahan. Jika terealisasikan, target pemkab untuk pengadaan mobil sehat sebanyak 474 desa dan kelurahan se-Lamongan tuntas.
"Dengan jumlah mobil sehat yang terdistribusikan dan akan diserahkan tahun depan, kita yakin dapat menunjang layanan kesehatan di Lamongan semakin maksimal, hingga sampai ke pelosok-pelosok," imbuhnya.
Bupati Yuhronur menambahkan, dalam upaya meningkatkan indeks kesehatan masyarakat, Pemkab Lamongan melalui dinas kesehatan maupun dinas terkait juga terus berupaya dengan menghadirkan berbagai program layanan kesehatan
Di antaranya home care service secara gratis, optimalisasi pelaksanaan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH), posyandu lansia yang di imbangi sekolah lansia tangguh (SLT), Lesung Si Panji, Griya Sehat Lamongan (Grisela), pembukaan RSUD Karangkembang Babat, serta rencana pembangunan rumah sakit di pantura.
Langkah-langkah tersebut membuahkan hasil cukup memuaskan di 202. Pembangunan SDM Lamongan mencatat Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 73,12 atau dalam kategori baik. Tidak hanya itu, Indeks Kesehatan Lamongan juga mencapai sebesar 0,81, usia harapan hidup masyarakat mencapai 72,49.
Bahkan, generasio angka ketimpangan masyarakat di Lamongan sebesar 0,292 atau tingkat ketimpangan masyarakat semakin sempit.
"Hasil ini menunjukkan tata kelola pemerintahan khususnya pengelolaan anggaran yang kita jalani bersama sangat efektif dan akuntabel. Ini harus terus dipertahankan. Sehingga dapat meningkatkan daya saing daerah, meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan terbentuk sumber daya manusia yang unggul,,“ tandasnya.
Advertisement