Timnas U-23 Sukses Kalahkan Iran 2-1
Timnas sepak bola Indonesia U-23 berhasil mengalahkan Timnas Iran U-23 dengan skor 2-1 dalam laga pertandingan persahabatan kedua di Stadion Pakansari, Bogor, Sabtu 16 November 2019.
Pada pertandingan sebelumnya di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Bali, Rabu 13 November 2019, kedua tim bermain imbang 1-1.
Membuka pertandingan, Indonesia yang tampil sebagai tuan rumah justru lebih banyak tertekan dengan gempuran apik pemain-pemain Iran.
Tim besutan Indra Sjafri ini lebih banyak tampil bertahan untuk mencuri momen serangan balik cepat pemain-pemainnya seperti Sani Risky, Witan Sulaiman, dan Feby Eka Putra. Tampak pertahanan dilakukan dengan menumpuk sembilan pemain di setengah lini pertahanan.
Strategi itu nyatanya tak berjalan sesuai harapan, banyak bola-bola curian yang gagal dimanfaatkan dengan baik oleh Bagas Adi dan kawan-kawan karena jeleknya koordinasi antar pemain. Karena itu, bola yang dikuasai pemain Timnas kerap kandas di lini tengah.
Sebaliknya, Iran tampil begitu dominan mengepung pemain Indonesia untuk tidak keluar dari pertahanannya. Pemain sayap Iran, Ali Shoiaei yang tampil disisi kiri selalu berhasil mengelabui penjagaan yang dikawal oleh Rifad Marasabessy.
Iran sejatinya memiliki peluang emas untuk menjebol gawang Indonesia yamg dijaga Nadeo Argawinata. Sayang umpan sepak pojok yang cantik dari Reza Shekari hanya mengenai rambut dari Ali Shoiaei.
Tak berhenti di situ, tim tamu terus mengancam gawang Indonesia. Peluang emas itu kembali datang di menit ke-23 melalui Reza Shekari yang berdiri bebas menyambut umpan lambung Ali, sayang sundulannya masih keluar tipis sisi kiri gawang Indonesia.
Di menit ke-31 Iran lagi-lagi berhasil mengancam gawang Garuda Muda. Pertahanan yang buruk tampak dipertontonkan pemain Timnas yang membebaskan gerak Reza Shekari. Beruntung tendangan plessing jarak jauhnya masih dapat dihalau dengan baik oleh Nadeo.
Indonesia yang terus tertekan langsung merespon dengan melakukan serangan balik cepat. Witan Sulaiman yang menjadi andalan dengan kecepatannya mencoba menerima umpan dari lini tengah, namun kiper Iran Meraj Emaeili keluar dari sarangnya menghalau bola. Bola halauan itu ternyata tidak sempurna dan jatuh di kaki Muhammad Rafli yang berhasil mengkonversi peluang menjadi gol.
Keunggulan Indonesia ternyata tak bertahan lama setelah oemain Iran Younes Delfi yang berhasil menusuk di jantung pertahanan tuan rumah dilanggar Feby Eka Putra. Reza yang tampil sebagai algojo berhasil melaksanakan tugasnya dengan baik. Skor 1-1 menutup babak pertama.
Usai turun minum, perlahan Indonesia mulai bisa mengimbangi permainan Iran. Masuknya Egy Maulana Vikri menggantikan Witan Sulaiman, Saddil Ramdhani yang menggantikan Feby Eka Putra, dan masuknya Zulfiandi mengisi pos Syahrian Abimanyu tampak memberi dampak dengan mulai berwarnanya skema penyerangan Indonesia. Garuda Muda yang awalnya tampil lebih banyak bertahan kini berani untuk keluar menyerang.
Terbukti baru beberapa menit babak kedua dimulai, Indonesia langsung mengancam gawang Iran melalui kaki Rafli. Namun, tendangan yang tak sempurna membuat bola melebar.
Penyerang bernomor punggung 27 itu lagi-lagi mengancam gawang Iran setelah berhasil mencuri bola penguasaan bek Aref Aghasi Kolahsorkhi. Namun, karena terburu-buru peluang emas itu kembali terbuang sia-sia.
Iran bukan tampa peluang, beberapa kali tim tamu berhasil mengancam melalui umpan lambung dari sisi sayap ke kotak 16 meter. Namun, koordinasi pertahanan yang baik membuat gawang Nadeo aman dari ancaman.
Gempuran yang dilakukan berhasil mengangkat mental pemain-pemain Indonesia. Variasi serangan berhasil diperlihatkan oleh tim tuan rumah. Salah satu yang cukup baik adalah skema serangan dari sisi sayap melalui Firza Andika yang menyisir sisi kiri kemudian melepas umpan kepada Egy Maulana yang berdiri bebas. Namun, karena terlalu lama mengontrol bola, sepakan Egy berhasil di blok pemain Iran.
Serangan demi serangan yang dibangun akhirnya berbuah hasil di menit ke-84 melalui kaki Egy Maulana Vikri yang memanfaatkan umpan Rachmat Irianto yang sebelumnya bermain wall pass dengan Muhammad Rafli.
Jelang akhir pertandingan, Mohammadreza Azadi mengancam gawang melalui bola liar yang ada di kotak pinalti Indonesia. Namun, tendangan kerasnya masih membentur perut Firza Andika. Skor 2-1 untuk Indonesia bertahan hingga pertandingan usai.
Advertisement