Timnas Indonesia Luluh Lantak di Piala Asia, Ini Kata Pelatihnya
Timnas Indonesia harus tersingkir di babak penyisihan grup, Piala Asia Wanita 2022. Garuda Pertiwi kalah dalam tiga pertandingan di Grup B, dan bahkan tak mampu membuat satu gol pun. Pelatih Timnas Indonesia, Rudy Eka, berharap PSSI melakukan pembinaan untuk sepak bola wanita.
Tersingkir di Piala Asia
Timnas Indonesia harus angkat koper dari kompetisi Piala Asia Wanita 2022 di India. Pada kompetisi pertama sejak 33 tahun terakhir itu, Timnas Indonesia mengalami tiga kekalahan beruntun dari tiga negara lain penghuni grup B. Indonesia kalah 0-18 pada laga perdana melawan Australia, disusul 0-4 melawan Thailand, dan terakhir digilas 0-6 oleh Filipina.
Hasilnya, Timnas Indonesia harus pulang di babak penyisihan grup, sementara Australia, Filipina, dan Thailand melangkah ke babak perempat final bersama lima negara lain, yaitu China, Taiwan, Vietnam, Jepang, dan Korea Selatan. Delapan negara akan bertanding masing-masing satu kali, untuk menentukan tim yang lolos ke babak semifinal sekaligus tiket ke Piala Dunia, pada 30 Januari 2022 nanti.
Kata Pelatih Timnas
Pelatih Timnas Indonesia Rudy Eka mengaku kekalahan pahit 23 pemain dalam Garuda Pertiwi menjadi proses pembinaan dan pengembangan timnas. "Ini kesempatan terbaik buat belajar, jadi event ini (Piala Asia) bisa jadi tolak ukur untuk kompetisi di Indonesia," kaya Rudy Eka, dikutip dari indosport.com, Sabtu 29 Januari 2022.
Meski kalah dan tak mampu mencapai target yang telah dibuat, yaitu lolos ke Piala Dunia 2023, Rudy menyebut Piala Asia Wanita berdampak baik bagi Indonesia, dengan terkumpulnya pesepakbola wanita di timnas. Ia juga meminta agar PSSI segera memperbaiki pembinaan sepak bola wanita. "Sekarang kami punya banyak pemain 16 tahun dan 19 tahun, jadi harus dimulai dari sekarang, kalau tidak kapan lagi?,"lanjutnya.
Diketahui sepakbola wanita tak mendapatkan perhatian dan pembinaan yang memadai dari PSSI. Timnas Indonesia untuk Piala Asia Wanita harus berangkat hanya dengan pemusatan latihan selama satu bulan.
Para pemain pun diambil dari pemantauan PON Papua 2021 lantaran Liga Putri yang baru dimulai tahun 2019 lalu, berhenti hingga saat ini dan tidak jelas kapan akan dimulai kembali.