Timnas Amin: Debat Untuk Ajang Ekspos Karakter Capres-Cawapres
Co-Captain Tim Pemenagan Nasional (Timnas) Anies-Muhaimin, Thomas Lembong mengatakan, ajang debat adalah untuk mengekspos karakter yang sebenarnya dari masing-masing Capres-Cawapres yang akan memimpin bangsa lima tahun ke depan.
"Saya selalu mengatakan, tujuan daripada proses pemilu dan segala persiapannya adalah untuk mengekspos karakter yang sebenarnya dari masing-masing calon dan saya kira dengan debat tekanan tinggi, tujuan itu akan tercapai," ujarnya di acara Locker Room Timnas Amin, di X-Peria Collaborative Space, Darmo, Surabaya Senin 8 Januari 2024.
Thomas juga mengatakan, dari serangkaian debat yang digelar KPU RI dan telah berlangsung sampai gelaran ketiga, masyarakat dapat melihat dan membaca secara positif dan gamblang. Yaitu mulai dari kepribadian, etika, dan karakter dari masing-masing calon presiden dan wakil presiden.
Sementara itu, terkait pernyataan capres Anies Baswedan yang mengatakan jikalau anggaran Kementerian Pertahanan mencapai Rp 700 triliun, Thomas mengaku, angka itu hasil perhitungan kumulatif selama lima tahun ke belakang.
"Yang dimaksud pak Anies adalah Rp 700 triliun selama 5 tahun terakhir. Kemenhan mendapat anggaran sebesar Rp150 triliun per tahunnya. Jadi uang itu bukan hanya di belanjakan untuk alutsista bekas saja, tapi juga untuk alutsisa yang patut dipertanyakan transparansi belanjanya," tambahnya.
Dengan debat yang telah berlangsung dan akan dilanjutkan ke depannya, Menteri Perdagangan periode 2015-2016 ini mengaku, baik Anies maupun Muhaimin tidak menerapkan strategi yang khusus. Menurutnya, strategi yang diterapkan adalah strategi yang dinamis dan mengalir untuk menguasai panggung debat capres-cawapres.
"Pak Anies dan pak Muhaimin pasti menyesuaikan di tengah-tengah debat dan tergantung daripada dinamika yang terjadi dalam debat tersebut dan itu yang membuat jawaban ini sulit diprediksi dan justru menjadi seru," tuturnya.
Terkait sikap optimis pasangan calon lain untuk bisa memenangi Pilpres selama satu putaran, Thomas juga mengatakan, menurut perhitungan matematis, Pilpres 2024 akan berlangsung dalam dua putaran. Tidak mungkin dalam satu putaran karena basis massa masing-masing paslon juga semakin terorganisir.
"Secara matematis praktis tidak mungkin. Masing-masing paslon punya basis pendukung yang kuat, yang sudah mereka rawat dari sejak lama. Saya kira pendukung masing-masing ketiga paslon menawarkan yang cukup berbeda. Diferensiasi antara ketiga paslon semakin jelas, sehingga pemilu satu putaran tidak mungkin terjadi," tuturnya.
Dengan langkah-langkah kampanye yang dilaksanakan, seperti Desak Anies, Slepet Imin, dan Locker Room seperti malam ini, Thomas berharap kekuatan dialog dan diskusi yang diusung oleh Timnas Amin dapat mempertahankan atau bahkan mendongkrak suara Anies-Muhaimin.
"Kami sangat percaya pentingnya dialog dengan publik. Bukan hanya untuk menyampaikan detail implementasi atau konkretnya visi misi, tapi kami juga mendengar masukan, rekomendasi, dan kritikan kritis terkait program yang kami usung. Ini sangat-sangat menggembirakan dan semangat pemilih ini yang kita butuhkan," pungkasnya.
Advertisement