Tim Sukses Kedua Capres Harus Hentikan Semua Polemik, Biar Sejuk
Pengamat politik dari Universitas Andalas Syaiful Wahab meminta para tim sukses Capres dan Cawapres 2019 harus bisa menghentikan semua polemik, rumor atau perdebatan yang tidak perlu di media sosial ataupun media arus utama, agar suasana publik menjadi sejuk dan kondusif.
"Jangan terpancing untuk merespon isu-isu belum tentu benar yang justru bisa membuat publik semakin antipati terhadap Pilpres," kata Syaiful Wahab dihubungi dari Pekanbaru, Rabu.
Menurut dia, berkaitan dengan debat Capres yang digelar 17 Januari 2019, tim Capres juga perlu memperbarui informasi dan data secara benar untuk disajikan saat proses debat.
Pembaruan informasi diperlukan sebab dalam debat bukan sekedar mendengar janji-janji dan omong kosong tetapi menyampaikan bukti dan data.
"Selama ini diakui memang debat hanya tinggal debat saja dan tidak punya efek signifikan terhadap kinerja calon ketika mereka terpilih," katanya.
Pada akhirnya, katanya lagi, kritik-kritik, sindiran, "meme" di media sosial yang muncul kemudian untuk mengkritisi janji-janji para calon yang kelak jadi presiden.
Oleh karena itu, proses debat merupakan media bagi publik untuk mengetahui bagaimana sesungguhnya performa dan kualitas calon dalam beretorika dan berargumentasi.
"Publik sebenarnya sudah memiliki pilihan yang akan dipilih. Pengetahuan publik terhadap calon sudah lama mereka peroleh jauh hari sebelumnya, baik melalui medsos atau diskusi-diskusi di ruang publik," katanya.
Selain itu, perkembangan informasi teknologi yang cukup masif sudah memberikan informasi dan referensi yang cukup bagi publik untuk mengenal kualitas calon.
Jadi debat capres, katanya, tidak lebih hanya sebagai salah satu bagian yang tidak terlalu penting selain hanya sebagai "political entertaining" agar proses Pilpres di Indonesia dianggap demokratis.
Sementara itu, menurutnya, yang harus dipersiapkan oleh penyelenggara pemilu yakni KPU, adalah mengimbau masyarakat untuk menyaksikan debat Capres guna mengetahui bagaimana kualitas calon yang akan dipilihnya.
Namun demikian, KPU harus tetap menjaga netralitas dan integritasnya, sedangkan Bawaslu harus berani menindak pihak-pihak yang ingin menggagalkan proses debat dan Pilpres secara keseluruhan, karena banyak indikasi adanya upaya-upaya sistematis, yang bukan hanya ingin melemahkan masing-masing pasangan calon, tapi juga mendelegitimasi penyelenggara Pemilu. (an/ar)