Tim SAR Temukan HP dan Sepatu Milik Pendaki Ijen yang Hilang
Setelah mendapatkan laporan dari keluarga, petugas TWA Kawah Ijen segera berkoordinasi dengan pihak Kepolisian untuk melakukan pencarian korban. Dalam proses pencarian, petugas berhasil menemukan telepon seluler milik korban. Selain itu, petugas juga menemukan sepatu yang diduga milik korban.
“Tadi malam kami bersama tim SAR langsung melakukan pencarian korban,” jelas Kapolsek Licin AKP Dalyono, Minggu, 8 Mei 2022.
Sekitar pukul 21.00 WIB tim SAR gabungan mulai melakukan pencarian pada korban. Pencarian dilakukan di sekitar puncak gunung yang terkenal dengan blue fame-nya itu. Lokasi pencarian difokuskan pada koordinat awal pelacakan posisi HP korban yang masih aktif.
“Sekira pukul 21.40 WIB, tim menemukan HP korban yang sudah dipastikan dengan cara dihubungi sesuai nomor yang diberikan oleh pihak keluarga,” jelasnya.
Tak berselang lama, yakni sekitar pukul 21.45 WIB, tim pencarian menemukan sepasang sepatu berwarna hitam dengan sol berwarna putih. Namun tim pencarian belum berani memastikan apakah sepatu tersebut milik korban atau tidak.
Tim pencarian terus menyisir beberapa lokasi yang dimungkinkan. Namun hingga tengah malam proses pencarian masih belum membuahkan hasil. Sehingga tepat pukul 00.00 WIB, tim gabungan memutuskan untuk menghentikan sementara proses pencarian.
“Dikarenakan medan yang sulit, Tim memutuskan untuk berkoordinasi ulang sambil melengkapi alat-alat yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pencarian maupun evakuasi,” jelasnya.
Proses pencarian, lanjut Dalyono, kembali dilakukan sejak Minggu pagi. Tim dari kepolisian dan Basarnas sudah melakukan pencarian sejak awal pagi. Proses pencarian juga dibantu pihak keluarga dan pemerintah desa tempat tinggal korban.
“Hari ini tim pencarian sudah naik, ada 20 orang. Dari Desa Sempol dan keluarganya juga ikut melakukan pencarian,” tegasnya.
Seperti diketahui, salah seorang pengunjung Kawah Ijen dilaporkan hilang sejak Sabtu, 7 Mei 2022 malam. Dia adalah Gafila Dabi Ardriani, 19 tahun, warga Dusun Blawan, Desa Kalianyar, Kecamatan Sempol, Kabupaten Bondowoso. Dia hilang setelah mengeluh sakit perut kepada seorang temannya saat hendak turun dari gunung yang terkenal dengan api birunya itu.