Tim Sapuangin ITS Siap Berlaga di Student Formula Japan 2018
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, akan menurunkan dua tim mobil formula jagoannya dalam ajang balap mobil kelas internasional Student Formula Japan 2018 yang berlangsung pada 2-11 September 2018 mendatang.
Kedua tim tersebut yakni Tim Sapuangin yang akan mewakili ITS pada kategori Internal Combustion Vehicle (berbahan bakar bensin) dengan mobil formula terbarunya, Sapuangin Speed 6. Sedangkan, untuk kategori mobil listrik akan diwakili oleh ITS Formula Electric Team dengan mobil formula listrik bernama Carstensz.
Berbagai persiapan telah dilakukan oleh Tim Sapuangin untuk laga kali keenam mereka di kompetisi ini. General Manager Tim ITS Sapuangin, Rafi Rasyad menjelaskan, berbagai evaluasi dan riset dari Student Formula Japan 2017 telah melahirkan Sapuangin Speed (SAS) 6 ini.
“Yang paling penting di sisi maneuverability-nya kemarin vehicle dynamic-nya kurang, untuk SAS 6 ini sudah lebih prima dengan beberapa tambahan,” ungkapnya.
Dengan menggunakan mesin Kawasaki ZX600 kapasitas 600 cc, SAS 6 dipersiapkan untuk menghadapi sirkuit statis dan dinamik Ogasayama Sports Park, Shizuoka Prefecture mendatang. “Test drive dilakukan setiap dua minggu sekali, lintasan sirkuit juga kami buat seperti di Jepang untuk memudahkan pengemudi,” imbuhnya.
Dalam ajang kali ini, target Tim ITS Sapuangin adalah membawa pulang penghargaan Jama Chairman Award. Tingkat kesulitan yang akan dihadapi tentu lebih kompleks, karena berbeda dengan perlombaan Sapuangin sebelumnya di Shell Eco Marathon, mobil dituntut finish terdepan.
Namun pada perlombaan yang diselenggarakan di Negeri Matahari Terbit kali ini, mobil akan dinilai dari seluruh aspeknya.
“Untuk mendapatkan penghargaan tersebut harus menyelesaikan static dan dynamic event, serta tingkat ketahanan mobil akan sangat diuji,” jelasnya.
Ditanya soal persiapan, mahasiswa Teknik Mesin angkatan 2014 ini mengaku persiapan timnya saat ini sudah mencapai 85 persen. “Sisa 15 persen lebih ke arah nonteknis, seperti pengiriman mobil yang akan menggunakan kargo udara,” ucapnya.
Student Formula Japan (SJF) sendiri merupakan ajang balap mobil tahunan besutan Society of Automotive Engineers of Japan (JSAE) yang melombakan mobil balap dari berbagai negara di dunia untuk berkompetisi.
Tak hanya soal kecepatan, tetapi mobil juga dituntut untuk memiliki maneuverability, ketahanan, kesesuaian dengan rancangan awal, harga pembuatan yang terjangkau hingga strategi pemasaran yang terbaik. (amm)
Advertisement