Tim Robot Terbang ITS Raih Gelar di Singapura
Tim robot terbang Bayucaraka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) Surabaya, raih tiga gelar juara dalam kompetisi Singapore Amazing Flying Machine Competition (SAFMC) 2022.
Dosen pembimbing tim Bayucaraka, ITS Atar Fuady Babgei mengatakan, SAFMC merupakan kontes robot terbang yang diadakan dalam delapan kategori, kompetisi itu diikuti oleh siswa sekolah dasar hingga perguruan tinggi.
Kompetisi tersebut diadakan oleh Defence Science Organization (DSO) National Laboratories and Science Centre yang bekerjasama dengan Kementerian Pertahanan Singapura.
“Dari berbagai kategori, ITS mengikuti dua di antaranya dan menyabet juara 2 dalam kategori Semi-Autonomous (D1), Autonomous (D2), dan Judge’s Commendation Award,” kata Atar, Senin, 18 April 2022.
Total, ada lima mahasiswa dari Tim Bayucaraka ITS, divisi Vertical Take Off and Landing (VTOL), yang diberangkatkan untuk mengikuti kompetisi di Singapura, pada 12 April 2022.
Tim yang diberi nama Soeromiber tersebut, kata Atar, berfokus pada pengembangan Unmanned Aerial Vehicle (UAV) tipe Copter yang mampu terbang dan mendarat secara vertikal.
Tantangan dalam kategori Semi-Autonomous (D1) yaitu mengendalikan drone indoor menggunakan wearable device untuk melakukan pengiriman barang melalui serangkaian maze dan obstacle.
Sedangkan tantangan pada kategori Autonomous (D2) yaitu melakukan koordinasi dua atau lebih drone yang terhubung tali untuk melakukan misi pengiriman barang melalui obstacle.
Atar mengungkapkan, dalam kategori Semi-Autonomous (D1) tersebut Tim Bayucaraka ITS berhasil mendapatkan juara 2 dan Judge’s Commendation Award.
Tim Soeromiber Bayucaraka ITS menciptakan dua drone indoor dengan program untuk menggerakkan drone secara autonomous. Salah satu drone akan bertindak sebagai penentu jalan dan drone lainnya dapat menyesuaikan posisinya agar tetap berada di belakang sambil menyeimbangkan barang yang dibawa.
“ITS menjadi satu-satunya yang mendapatkan kesempatan demo dan pameran di depan Minister of Defence, universitas, dan perusahaan teknologi terkemuka di Singapura,” jelasnya.
Lebih lanjut, kata Atar, SAFMC merupakan kegiatan rutin tahunan, tetapi ini baru kali pertama bagi Tim Bayucaraka ITS mengikuti kompetisi tersebut.
“Kesulitan utama yang kami hadapi itu terkait pendanaan di awal, tetapi setelahnya kami mendapatkan total prize yang sepadan dengan hal tersebut,” ujarnya.
Atar berharap Tim Bayucaraka ITS tidak hanya berpikir tentang juara dan tidak berhenti sebatas kompetisi lomba saja, namun dapat mengembangkan teknologi sebagai solusi permasalahan yang ada.
“Terlepas dari juaranya, kita mengikuti kompetisi ini untuk belajar. Saya terus berusaha meyakinkan tim untuk terus berusaha memberikan yang terbaik,” tutupnya.
Advertisement