Tim PKM UB Buat Inovasi Tingkatkan Produksi Petani Garam
Tim Progam Kemitraan Masyarakat (PKM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan (FPIK) Universitas Brawijaya (UB) Malang melakukan inovasi untuk meningkatkan produksi garam di Gresik, Jawa Timur.
Inovasi tersebut berupa teknologi ulir filter, bunker air tua dan rumah kristalisasi pada usaha garam rakyat di Desa Prambangan, Gresik, dengan menggandeng Kelompok Garam Karya Bersama.
Dipilihnya Desa Prambangan karena merupakan salah satu desa yang menjadi produsen garam yang ada di Gresik.
Namun, menurut salah satu anggota tim PKM, Andi Kurniawan, dalam beberapa tahun terakhir produksi garam yang ada di desa tersebut mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan pengalihan fungsi lahan yang ada di sekitarnya.
Faktor lain menurut Andi adalah minimnya teknologi yang digunakan sehingga menjadi salah satu faktor menurunnya kuantitas garam yang diproduksi.
"Salah satu tujuan dari Program Kemitraan Masyarakat ini yaitu untuk mengatasi permasalahan melalui inovasi teknologi Ulir Filter, Bunker Air Tua dan Rumah Kristalisasi pada Usaha Garam Rakyat," terang Andi dalam rilis yang diterima Ngopibareng.id pada Sabtu 5 Oktober 2019.
Adapun target utama dari kegiatan ini, Andi menjelaskan dapat membantu meningkatkan produksi garam rakyat, sekaligus meningkatkan kualitas dan kuantitas garam di kelompok Garam Karya Bersama di Desa Prambangan, Kabupaten Gresik.
Berdasarkan survei yang dilakukan di lapangan selain permasalahan produksi juga terdapat permasalahan di usaha pemasaran dan manajemen usaha untuk garam rakyat.
"Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan pelatihan manajemen usaha dan pemasaran bagi para petambak," kata Andi.
Selain itu menurut Andi, peran dan keterlibatan masyarakat juga sangat diharapkan dalam kegiatan ini.
"Harapannya mitra mampu mandiri dalam hal penerapan teknologi produksi, tata kelola produksi dan pemasaran produk yang dihasilkan," terangnya.
Ketua petambak garam Kelompok Karya Bersama, Achmad Masari, berharap melalui kegiatan pendampingan masyarakat seperti ini bisa memotivasi para petambak garam agar berkembang.
"Kegiatan PKM ini sangat membantu memecahkan permasalahan dalam memproduksi garam dan meningkatkan kualitas garam di wilayah kami," kata Masari.
Dia juga mengungkapkan, dengan adanya PKM ini banyak petambaknya yang mulai melakukan inovasi teknologi produksi garam dan mampu melakukan pemasaran dan manajemen usaha yang baik.
"Karena selama ini kualitas dan kuantitas garam yang dihasilkan masih belum memiliki kualitas dan kuantitas yang bagus," tutupnya.