Tim Labfor Selidiki Bangkai Kapal Terbakar di Probolinggo
Tim Laboratorium Forensik (Labfor) Mabes Polri Cabang Surabaya akhirnya turun ke Pelabuhan Perikanan Pantai (PPP) Mayangan, Kota Probolinggo, Selasa, 21 Desember 2021. Tujuannya, untuk menyelidiki penyebab kebakaran Kapal Motor (KM) Lautan Inti Makmur saat sandar di dermaga PPP Mayangan.
Didampingi Kapolresta AKBP Wadi Sa’bani dan Kasat Reskrim Polresta, AKP Tedy Tridani, sejumlah anggota Tim Labfor sempat meminta keterangan sejumlah saksi anak buah kapal (ABK) KM Lautan Inti Makmur. Setelah itu Tim Labfor blusukan ke dalam lambung kapal asal Tanjung Pinang, Kepulauan Riau (Kepri).
“Tim Labfor melakukan identifikasi dan mencari sumber titik api yang membakar kapal. Keterangan para saksi kemudian dikroscek dengan kondisi kapal,” kata AKP Tedy Tridani.
Dikatakan Tim Labfor masih fokus memeriksa bagian kamar mesin, yang berdasarkan keterangan sejumlah saksi, menjadi titik awal munculnya api. Yang jelas, sampel yang diambil dari bangkai kapal akan diteliti kembali di laboratorium.
Saat Tim Labfor bekerja, di kejauhan tampak Lam Beng, yang mewakili pemilik KM Lautan Inti Makmur. Kepada wartawan ia mengaku, mengalami kerugian material sekitar Rp4 miliar akibat kebakaran kapal itu sejak Senin dini hari, 20 Desember 2021 pukul 01.00 dan baru padam pada pukul 12.00.
“Sepertinya sudah tidak bisa diperbaiki lagi kapal tersebut pasca kebakaran, soalnya hampir semua bagiannya terbakar,” kata pria asal Tanjung Pinang, Kepri itu.
KM Lautan Inti Makmur sudah bersandar di dermaga PPP Mayangan sejak Kamis lalu, 16 Desember 2021. Kapal tersebut mengangkut ikan hasil tangkapan sejumlah kapal nelayan.
“Saat terbakar masih tersisa sekitar 7 ton ikan di lambung kapal, nilainya sekitar Rp150 juta. Mudah-mudahan kondisinya masih bagus,” ujar Lam Beng.
Karena itu ia berharap agar identifikasi dari Tim Labfor segera selesai, sehingga ikan-ikan dalam lemari pendingin di kapal segera bisa dibongkar dan dijual. “Kalau terlalu lama ikan busuk, yang membongkar gak akan mau karena berbau, juga tidak bisa dijual lagi,” katanya.
Advertisement