Tim Kuasa Hukum 01 Bertemu Jokowi, Yusril Bantah Bicara Kabinet
Presiden Joko Widodo bertemu tim kuasa hukum yang memenangkannya dalam sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi. Pertemuan itu dilakukan tertutup di Istana Bogor, Senin, 1 JUli 2019 malam.
Ketua Tim Kuasa Hukum paslon 01 Yusril Ihza Mahendra menyebut, pertemuan ini hanya silaturahim. "Silaturahim saja dan melaporkan ke beliau bahwa kami telah melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya dan Pak Irfan tadi menyerahkan salinan putusan dari MK kepada Pak Presiden Jokowi," kata Yusril selepas pertemuan kepada wartawan yang menunggu di luar Istana Bogor.
Menurut Yusril, dalam pertemuan ini hadir semua anggota tim hukum 01 yang berjumlah 33 orang. Selain itu, hadir sejumlah fungsionaris Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf.
"Dan Pak Presiden Jokowi dalam sambutan singkatnya menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada tim lawyer yang telah bekerja optimal di MK," kata Yusril.
Menurut Yusril, dalam pertemuan itu, Jokowi bercerita bahwa ia selalu mengamati siaran televisi saat sidang MK disiarkan secara langsung.
Oleh karena itu, ia tahu persis mengenai perkembangan di MK. "Dan beliau mengatakan sangat senang karena tim lawyer bekerja sangat kompak dengan tenang, tidak emosional dan akhirnya dapat menangkan gugatan atau menolak gugatan Prabowo-Sandi sehingga Pak Jokowi tetap disahkan sebagai presiden," ucap Yusril.
Saat ditanya, pertemuan khusus dengan Presiden Jokowi, Yusril tak mengelak. Ia membenarkan memang terjadi pertemuan khusus saat tim kuasa hukum bertemu dengan Jokowi di Istana.
"Ya ada yang dibicarakan terkait masalah berbagai hal termasuk masalah konstitusi kita UUD '45, banyak sekali pertanyaan kepada saya dan saya menjelaskan secara lebih detail karena pikiran-pikiran yang berkembang di masyarakat apakah mau amandemen kembali UUD '45, ada yang mau kembali ke UUD '45 yang murni," ujar Yusril.
Namun Yusril menampik apabila pembicaraan di dalam merupakan sinyal dirinya masuk ke jajaran menteri kabinet Jokowi di periode 2019-2024. "Belum ada pembicaraan sama sekali mengenai kabinet," kata Ketua Umum Partai Bulan Bintang ini.
Lebih lanjut, Yusril mengaku belum tahu apakah diminta menjabat sebagai menteri Jokowi. Ia kemudian menyinggung sudah beberapa kali menjadi menteri.
"Saya sudah dua kali pernah jadi kalau sekarang Menkumham, dulu Menkum Perundang-undangan, Kehakiman HAM. Jadi baik di zaman Gus Dur maupun di zaman Megawati, dua kali. Apa iya saya masih disuruh jadi Menteri Hukum HAM lagi? Jadi nanti tiga kali itu," ujar Yusril. (wit/ant)