Tim Kebencanaan IKA ITS Sampaikan Potensi Bencana Susulan Semeru
Tim Pakar Kebencanaan IKA ITS yang terjun langsung ke wilayah bencana erupsi Gunung Semeru menyebutkan, adanya potensi banjir susulan akibat berpindahnya aliran lahar yang baru.
Potensi banjir susulan ini diprediksi akan menenggelamkan Kampung Renteng dan Dusun Bondeli bila terjadi hujan besar serta longsoran material dari atas.
Dr. Umboro selaku ketua Tim Pakar Kebencanaan IKA ITS mengatakan, rekomendasi terkait pengendalian banjir susulan ini adalah normalisasi sungai. Normalisasi ini bersifat urgent mengikuti perkiraan curah hujan yang semakin tinggi.
"Normalisasi aliran sungai yang tepat dengan cara massive serta terukur diharapkan dapat meminimalkan potensi bencana banjir yang besar ini," ujar Dr Umboro, Jumat, 24 Desember 2021. Menurutnya, potensi ancaman tersebut diprediksi bisa terjadi selama musim hujan sampai tiga bulan ke depan.
Pihaknya menjelaskan, detail titik-titik yang harus dilakukan normalisasi dengan teknik pengerukan berupa alur yang lurus tepat di bawah Jembatan Gladak Perak. Proses tersebut memperhatikan ukuran elevasi, dan simulasi alur sungai jika dilakukan normalisasi bendungan.
Sebagai langkah antisipasi, timnya pun tengah melakukan simulasi menggunakan LIDAR modelling. "Hasil simulasi menunjukkan jika normalisasi yang saat ini sudah dilakukan tidak segera diubah teknik dan arahnya justru akan menimbulkan brutalnya aliran yang mengarah ke desa Kampung rRenteng, Bondeli. Bahkan jika banjir besar akan menghabiskan kawasan lebih luas di Candipuro," imbuhnya.
Ia melanjutkan, hasil simulasi LIDAR modelling tersebut menghasilkan skenario-skenario yang bisa dipilih dalam normalisasi sungai aliran lahar Semeru.
Di sisi lain, salah satu tim, Dr. Yeyes Mulyadi juga menyoroti terkait proyek jembatan gantung sementara yang saat ini dalam proses pengerjaan. Dirinya menunjukkan adanya dua titik rawan longsoran di akses jalan utama menuju proyek jembatan gantung.
"Jika titik longsoran tersebut tidak segera ditangani akan potensi terjadi longsoran karena dilewati kendaraan proyek dan guyuran air hujan. Jika longsoran terjadi, maka akan terkunci pekerjaan jembatan gantung di Gladak Perak tersebut," terang Yeyes.
Laporan dan rekomendasi terkait potensi banjir susulan ini juga telah disampaikan kepada pemangku kebijakan, Nugroho. Setelah mendapat petunjuk tersebut akan dilakukan koordinasi secara intens di akhir masa tanggap bencana.
"Sehingga pekerjaan ke depan menjadi terukur, terintegrasi dan benar-benar bisa mengatasi bencana susulan yang mungkin akan terjadi," kata Nugroho.
Advertisement