Tim Disbudparpora dan Perhutani, Telusuri Fosil Manusia Purba
Tim gabungan pencari jejak fosil manusia purba Nganjuk Jawa Timur masih terus melakukan penelusuran di wilayah RPH Hutan Tritik Kecamatan Rejoso Nganjuk. Tim gabungan yang terdiri dari enam orang ini, sedang melakukan pencarian jejak fosil manusia purba.
Dari penelusuran yang sudah dilakukan dalam kurun waktu empat bulan, tim masih belum berhasil menemukan fosil manusia purba. Mereka hanya menemukan fosil hewan purba.
"Selama ini sudah kita temukan fosil-fosil dari beberapa jenis hewan. Berdasarkan temuan yang ada, akhirnya kami mendatangkan Tim Balai Pelestarian Manusia Purba di Sangiran" papar Amin Fuadi selaku Kepala Seksi Sejarah Museum dan Kepurbakalaan Museum Anjuk Ladang Disbudparpora (Dinas Pariwisata, Kepemudaan, Olahraga dan Kebudayaan).
Dari beberapa temuan fosil hewan purba yang ditemukan baik yang sudah diamankan di museum maupun yang masih ada di lapangan, menyebut jika fosil hewan yang ditemukan ada sembilan jenis. Tahunnya bervariasi. Fosil hewan purba yang ditemukan antara lain gajah purba, badak purba, harimau purba dan fosil kerang laut.
"Jumlah yang ditemukan lebih banyak di sini, daripada di Trinil maupun di Sangiran Nganjuk" katanya.
Meski baru ditemukan hanya fosil hewan purba, namun tim gabungan tetap meyakini jika fosil manusia purba ada di sekitar lokasi yang sama. Indikasi ini menguat, setelah tim gabungan sebelumnya sudah menemukan budaya manusia purba berupa peralatan berburu.
"Jadi mereka menganggap pasti akan ada di sini manusia purbanya. Tinggal masalah waktu saja. Nah dengan kondisi demikian kami akhirnya membentuk tim dari Perhutani dan Disbudparpora Kabupaten Nganjuk untuk mencari perkiraan manusia purbanya di mana," kata Amin
Lebih lanjut ia tidak bisa memastikan pencarian yang dilakukan tim gabungan tersebut sampai kapan nantinya. Menurutnya semua itu karena dilandasi semangat ingin terus mencari, karena penasaran dan hobi.
"Kami belum bisa memastikan sampai kapan, selain karena kami penasaran. Kami juga hobi, sehingga bukan karena kami dikejar target harus menemukan. Tetapi kami akan laksanakan terus-menerus harus bisa mengungkap sebanyak-banyaknya apa yang terjadi di wilayah Nganjuk sebelah utara ini," tuturnya.
Benda purbakala ini ditemukan melalui berbagai cara, ada yang sudah terlihat di atas permukaan, terpendam lalu dilakukan penggalian serta ada yang terbawa aliran air.