Tim dengan Serangan Terbaik Lawan Pertahanan Terbaik
Manchester City sama dengan Real Madrid. Mereka hanya menanti duel leg kedua babak 16 besar Liga Champions 2019/2020 pada 7 Agustus 2020 di Etihad. Pertemuan ini akan menyajikan, pertandingan dengan dua pendekatan berbeda, tim dengan serangan terbaik lawan tim dengan pertahanan terbaik.
Tim besutan Pep Guardiola memang kehilangan gelar Premier League musim ini yang jatuh di tangan Liverpool. Namun, mereka baru saja mengakhiri musim ini dengan mengalahkan Norwich City dengan skor 5-0.
Kemenangan ini memang tak mengubah nasib mereka di kompetisi, namun secara statistik menjadikan The Citizens sebagai tim paling produktif di Eropa dengan 102 gol, mengalahkan Bayern Munchen yang mengemas 100 gol.
Ini menunjukkan bahwa City memiliki sederet penyerang paling mengerikan bagi pertahanan lawan. Siapa pun yang mereka hadapi, para penyerang City bisa menghadirkan bencana kapan saja.
Namun, untuk mengalahkan Madrid, City membutuhkan usaha lebih keras. Meski mereka telah mengalahkan Madrid 2-1 di leg pertama, bukan berarti Raheem Sterling, Gabriel Jesus, Kevin de Bruyne, Phil Foden, dan Riyad Mahrez dengan mudah menaklukkan pertahanan Los Blancos di leg kedua nanti.
Hal itu bukan isapan jempol semata, karena keberhasilan Madrid menjuarai La Liga berkat keseimbangan timnya dari belakang hingga ke depan. Dimulai dari penampilan gemilang Thibaut Courtois di bawah mistar, hingga Karim Benzema yang tampil subur.
Madrid sendiri hanya kebobolan 25 gol di sepanjang musim ini, 10 gol lebih sedikit disbanding City yang kemasukan 35 gol. Di sini, Zidane tampaknya menggunakan cara bermain berbeda setelah kehilangan Cristiano Ronaldo yang hijrah ke Juventus di musim 2018.
Dari sisi produktivitas, Madrid yang mengoleksi 70 gol di musim ini memang menurun ketimbang saat superstar asal Portugal itu masih ada di tim putih-putih itu. Namun ada sektor lain yang lebih kokoh pada Madrid saat ini.
Josep Guardiola tentu sudah menyadari bahwa Madrid yang datang ke Etihad saat ini berbeda dengan yang mereka hadapi pada leg pertama. Begitu juga sebaliknya, Zidane juga paham betul bagaimana City bermain ala Pep Guardiola.
Hanya saja, pasukan Zidane tak cukup hanya mengandalkan pertahanan, tapi juga membutuhkan gol untuk membuat City tersisih. Maka itu, ia membutuhkan kepiawaian Karim Benzema di depan, serta pemain lain seperti Sergio Ramos yang kerap menjadi solusi ketika timnya buntu.
Lantas, Mampukah serangan City kembali menghancurkan benteng pertahanan Madrid, atau justru Madrid akan membalikkan situasi yang mengantarkan mereka lolos ke babak perempat final?
Advertisement