Tim BPJamsostek Latih Bhabinkamtibmas Banyuwangi Asah Kemampuan
BPJS Ketenagakerjaan fokus mengebut jumlah kepesertaan pekerja di seluruh Indonesia. Baik itu pada sektor formal maupun informal.
Langkah ini juga dilakukan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Banyuwangi. Berbagai upaya dilakukan untuk mewujudkan target tersebut.
Salah satu upaya yang dilakukan jaminan sosial yang dulu dikenal dengan BPJamsostek ini memberikan pelatihan pada ratusan Bhabinkamtibmas yang ada di Banyuwangi. ''Pelatihan ini untuk meningkatkan kemampuan bagi Bhabinkamtibmas itu sebagai mitra dari BPJamsostek,'' kata Kepala Cabang BPJamsostek Banyuwangi, Eneng Siti Hasanah, Sabtu, 25 Februari 2023.
Pelatihan bagi bhabinkamtibmas ini, lanjutnya, sudah digelar awal pekan lalu di Pendopo Sabha Swagata Blambangan, Banyuwangi. Dia menyebut pelatihan ini bertujuan menyelaraskan langkah antara BPjamsostek dan Kepolisian dalam hal ini Bhabinkamtibmas.
Diharapkan dengan pelatihan peningkatan kemampuan, Bhabinkamtibmas, dapat meningkatkan layanan, profesional dan menjadi pelindung, pengayom bagi masyarakat
BPJS Ketenagakerjaan dan Polri, menurutnya sudah saling bersinergi melalui perjanjian kerjasama yang tertuang dalam PKS no PER/269/082022 dan PKS/24/VIII 2022. "Dalam hal pencegahan dan penanganan ketidakpatuhan pelaksanaan program jaminan sosial ketenagakerjaan," jelasnya.
Siinergi antara BPJamsostok dan Kepolisian ini salah satunya untuk melakukan sosialisasi bersama dengan turun ke desa-desa terkait pentingnya Jamsostek bagi pekerja. "Goalsnya adalah perlindungan bagi UKM dan pekerja formal dan informal," ujarnya.
Eneng mengatakan Jamsostek bukan menguntungkan negara. Tetapi menguntungkan para pekerja itu sendiri. Resiko pekerjaan adalah hal yang selalu membayangi setiap pekerja. Kecacatan bahkan kematian adalah hal yang setiap saat mengintai.
Seperti yang viral beberapa hari lalu, seorang kurir di Jakarata meninggal dunia saat bertugas mengantar paket. Karena korban merupakan peserta BPJamsostek. Ahli waris mendapat mendapat manfaat jaminan sosial ketenagakerjaan senilai total Rp422 juta.
Manfaat tersebut terdiri dari santunan kematian karena kecelakaan kerja sebesar 48 kali upah yang dilaporkan, manfaat jaminan pensiun yang diberikan secara lumpsum. Ditambah seluruh saldo Jaminan Hari Tua milik peserta dan juga beasiswa bagi 2 orang anak dari TK hingga Perguruan Tinggi.
"Ini bisa menjadi gambaran bagaimana pentingnya jaminan sosial bagi pekerja itu sendiri. Sejalan dengan kampanye kami yaitu Kerja Keras Bebas Cemas, itu yang nanti kita terus sosialisasikan," ujarnya.