Tim Bayucaraka ITS, Raih Tiga Juara Ajang KRTI 2019
Tim Bayucaraka Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) berhasil meraih tiga penghargaan bergengsi. Itu dibuktikan dalam Kompetisi Robot Terbang Indonesia (KRTI) 2019 yang diselenggarakan di Lapangan Terbang TNI Angkatan Laut (AL), Grati, Pasuruan selama lima hari, mulai Selasa, 1 Oktober 2019 lalu.
Tiga penghargaan tersebut antara lain juara satu kategori Technology Development (TD) subdivisi airframe, juara tiga kategori Vertical Take Off and Landing (VTOL), dan Best Design atau desain terbaik dalam kategori TD subdivisi Flight Controller.
"Dalam kategori TD subdivisi airframe diharuskan untuk merancang sebuah prototipe pesawat hybrid yang merupakan gabungan antara helikopter dan pesawat. Sehingga pesawat tersebut dapat naik ke atas seperti helikopter sekaligus dapat terbang seperti pesawat pada umumnya," ujar General Manajer (GM) Tim Bayucaraka ITS, Putu Wisnu Bhaskara Putrawan.
Mahasiswa yang akrab disapa Wisnu ini menggungkapkan, keunggulan dari pesawat Bayusuta Hybrid v01 rancangan timnya ialah dapat terbang pada medan yang sempit serta tidak membutuhkan landasan pacu yang panjang.
Sedang untuk pada kategori VTOL, ujar Wisnu setiap pesawat juga dituntut menyelesaikan sebuah misi yaitu untuk menjatuhkan tujuh buah benda pada target yang telah ditentukan.
"Keunggulan dari peswat ini adalah kecepatan dan keakuratan dalam menyelesaikan misinya jika dibanding tim lainnya," tambah mahasiswa angkatan 2016 ini.
Sedangkan untuk pesawat bernama Mas Bay yang mewakili Tim Bayucaraka ITS pada kategori TD subdivisi Flight Controller berhasil menampilkan teknologi yang berbeda dengan peserta lain.
Teknologi tersebut antara lain, memberikan informasi mengenai navigasi, gambar, ketinggian, kemiringan, dan dapat diketahui secara langsung dari layar yang berada.
Selain tiga pesawat tersebut, kata Wisnu, sebenarnya Tim Bayucaraka ITS juga mengerahkan dua pesawat lainnya yaitu Pesawat Jatayujet 10 pada kategori Racing Plane (RP) dan Pesawat Naya v3 pada kategori Fixed Wing (FW).
Sayangnya kedua pesawat ini tidak mampu meraih juara karena beberapa kesalahan yang terjadi. Misalnya, tutur Wisnu, kondisi angin yang jauh dari prediksi sebelumnya mengakibatkan kedua pesawat tersebut tidak bisa terbang dengan maksimal.