Tim AMSI Terus Kumpulkan Informasi Terbunuhnya Wartawan Mamuju
Sejak hari Minggu, 23 Agustus 2020, Tim Pencari Fakta (TPF) terbunuhnya wartawan Mamuju, Demas Laira, masih terus bekerja di lapangan. Tim TPF yang dipimpin Ketua Anhar yang juga Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Sulawesi Barat, terus mengumpulkan keterangan dari berbagai pihak.
Tim berpencar di Mamuju Tengah (Mateng) dan Mamuju mengumpulkan semua informasi terkait kematian Demas Laira. Selasa kemarin TPF telah mendatangi Tempat Kejadian Perkara (TKP) di Desa Karosso, juga mendatangi beberapa saksi di TKP.
TPF juga mendatangi kediaman Demas Laira di Desa Bambadaru, Kecamatan Tobada, Kabupaten Mamuju Tengah. Di sini, TPF meminta keterangan dari keluarga soal kapan terakhir komunikasi dengan almarhum sebelum ditemukan meninggal dunia.
“Selain di Mateng, ada juga tim di Mamuju sedang bekerja. Tim Mamuju ini juga mengumpulkan informasi terkait perkembangan penyelidikan kasus Demas Laira,” kata Anhar.
Anhar mengatakan, TPF juga telah menemui Kapolda Sulawesi Barat, Irjen Pol Budi Sampurna, dan meminta kepolisian terbuka dalam mengungakap kasus katian Demas Laira, yang kemudian oleh Kapolda Sulbar tegas menyampaikan akan bekerja maksimal dalam mengungkap kasus Demas Laira.
“Kami bersama sejumlah kawan bertemu Kapolda Sulbar hari Senin untuk meminta agar terbuka dalam mengungkap kasus Demas Laira, sehingga publik juga tau apa sesunggunya motif hingga meninggalnya Demas Laira secara tragis. Kemudian Kapolda Sulbar menyampaikan bahwa telah ada titik terang dan akan disampaikan kepublik hasilnya jika sudah pasti,” jelas Anhar.
TPF mendesak kepolisian agar segera mengungkap dengan jelas kasus kematian Demas Laira, biar jernih dimasyarakat dan motifnya kita ketahui bersama.
"Meski hampir sama dugaan TPF dengan kepolisian bahwa perkiraan pelaku lebih dari satu orang dan tidak berhubungan dengan profesinya, tentu itu bukan hasil final dan kita tunggu pastinya diumumkan, bukan kira-kira," kata Anhar.
“Sampai saat ini kami terus mengumpulkan informasi, termasuk kebiasaan dan teman korban. Semoga segera terungkap motifnya dan publik bisa mengetahuinya,” jelas Anhar.
Pasca meninggalnya Demas Laira, 28 tahun, AMSI sebagai organisasi bernaungnya media online Sulawesion.com, tempat bekerja korban, membentuk Tim Pencari Fakta (TPF).
Tugas utama tim ini melakukan pencarian fakta secara langsung dan akan terus berkoordinasi dengan pihak kepolisian setempat. Lalu mengumpulkan dan memverifikasi informasi sebanyak mungkin, serta akan terus mencermati perkembangan penanganan kasus kematian Demas Laira.
TPF dipimpin oleh Anhar, Ketua AMSI Wilayah Sulawesi Barat bersama Agust Hari Ketua AMSI Sulawesi Utara, Erwin Bahar Ketua AMSI Sulawesi Selatan serta Supardi Bado Pemimpin Redaksi Sulawesion.com. Supardi juga ikut terjun ke tempat kejadian perkara (TKP) bergabung dengan rekan-rekan AMSI Sulawesi Barat.
Tim ini dibackup anggota AMSI Sulawesi Barat dan juga organisasi dan individu lain yang mau bergabung, disupervisi Upi Asmaradhana.
Selain pengumpulan fakta di lapangan, TPF juga membuka posko aduan bagi masyarakat yang memiliki informasi terkait korban. Posko ini untuk menampung informasi-informasi. Posko terletak di Kantor AMSI Wilayah Sulbar, Jalan Soekarno-Hatta (cafe Almira) depan SMA 2 Mamuju, Sulbar. Atau dapat melalui whatsapp di no 085379453003 (Ketua AMSI Sulbar).(ist)