Tilap Uang Teman Bisnis, Emak-emak di Jember Ditangkap
Seorang ibu rumah tangga berinisial FT, 42 tahun, warga Desa/Kecamatan Pakusari, Jember hanya bisa pasrah dijemput polisi. Ia dijemput ke rumahnya, karena diduga kuat telah menggelapkan uang milik teman bisnisnya.
Kapolsek Jenggawah AKP Ahmad Musofa mengatakan, FT mengajak korban bernama Edi Muhtarullah, warga Desa Patemon, Kecamatan Pakusari, Jember untuk bekerja sama untuk berjualan beras. FT mengambil beras di gudang milik korban yang berada di Desa Kertonegoro, Kecamatan Jenggawah, Jember.
Sejak bulan Maret 2021 hingga Mei 2022, FT sudah enam kali mengambil beras di gudang beras milik korban. Sesuai perjanjian, beras itu akan dijual oleh FT dan hasil penjualan akan diberikan kepada korban dalam jangka waktu 15 hari.
Korban yang percaya begitu saja, menyetujui tawaran kerja sama FT. Namun, setelah berlangsung selama satu tahun, FT tak kunjung menyerahkan uang hasil penjualan beras kepada korban.
Padahal sesuai perjanjian di atas materai, pelaku menyatakan siap membayar uang hasil penjualan beras kepada korban. Dalam surat tersebut, pelaku juga menyatakan siap diproses secara hukum, jika tidak membayar uang hasil penjualan beras kepada korban.
Atas kejadian itu, korban mengalami kerugian Rp 100.214.000. Korban yang merasa ditipu, akhirnya melapor ke Polsek Jenggawah.
“Secara bertahap, pelaku sudah enam kali mengambil beras di gudang milik korban. Namun, pelaku tidak menyerahkan uang hasil penjualan beras tersebut kepada korban,” kata Musofa, Rabu, 221 Desember 2022.
Atas laporan tersebut, polisi melakukan serangkaian penyelidikan dengan memanggil pelaku. Namun, berkali-kali dipanggil, pelaku tak kunjung datang.
Saat itu, pelaku beralasan sedang sakit. Sehingga, setelah sekian lama menunggu dan mendapatkan kabar pelaku sudah membaik, polisi langsung menjemput paksa pelaku.
“Laporannya sudah lama, cuma pelaku tak kunjung datang saat dipanggil karena sakit. Sehingga kami lakukan penjemputan paksa ke rumahnya,” tambah Musofa.
Sejauh ini, penyidik masih melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap terduga pelaku. Polisi akan terus melakukan pendalaman terkait kasus tersebut.
“Korban hingga saat ini masih berjumlah satu orang. Namun, masih terus kita kembangkan. Jika nanti selesai akan saya sampaikan lebih lanjut,” pungkas Musofa.
Advertisement