TikTok Ditutup, Harapan Baru Pedagang Pasar Kapasan Ramai Lagi
TikTok Indonesia mematuhi aturan Kementerian Perdagangan, dan mengumumkan tidak lagi memfasilitasi transaksi e-commerce per hari ini, Rabu 4 Oktober 2023 pukul 17.00 WIB.
Hal ini pun para kreator konten dan pengusaha yang fokus berjualan di platform buatan China itu, ketar-ketir omzet penjualan anjlok.
Tetapi, tutupnya TikTok Shop menjadi harapan baru bagi para pedagang busana di Pasar Kapasan, Surabaya. Para pedagang di pasar grosir Surabaya bagian utara ini berharap tokonya akan ramai lagi, setelah beberapa bulan lalu sepi. Mereka menilai, sepinya minat beli para warga imbas live (siaran langsung) TikTok yang menjual aneka ragam barang dengan banting harga.
Seorang pedagang busana gamis, Lisa mengaku senang dengan kebijakan pemerintah yang bisa menutup TikTok Shop.
"Senang, semoga membantu pedagang seperti kami yang memang harus jualan grosiran dan tidak bisa ecer," ujar perempuan berusia 20 tahun itu saat ditemui di lapak jualannya.
Lisa mengatakan, setelah Hari Raya Idul Fitri lalu, omzet dagangannya turun drastis hingga 50 persen. Menurut Lisa, live TikTok Shop menjualn busana lebih murah dari harga pasaran. Apalagi, para pedagang di TikTok bisa melayani pembelian secara ecer.
"Sepinya waktu itu tidak wajar. Jadi langsung sepi semuanya (pembeli) bilang 'Kok harganya lebih murah di TikTok'. Kami di sini grosir jadi kalau melayani ecer tidak bisa, makannya kami tidak berjualan lewat online," ujar Lisa.
Selain Lisa, pedagang busana lainnya, Nanung juga memiliki harapan dagangannya laris lagi. Bahkan, langganannya yang berasal dari Gresik, Madura, dan Lamongan hari ini datang lagi ke tokonya setelah lama 'menghilang'.
"Iya katanya tutup hari ini (TikTok shop). Hari ini sudah banyak langganan saya dari Gresik dan Madura yang (datang) ke sini. Akhirnya mereka bilang bisa kulakan lagi, karena sebelumnya mereka tidak bisa kulakan. Pembelinya pada lari ke TikTok," ungkap Nanung.
Ia pun menambahkan, semoga saja kebijakan menutup TikTok Shop bisa mengembalikan suasana Pasar Kapasan yang dulu ramai sebagai pusat grosir busana.
"Harapannya bisa ramai lagi kayak dulu setelah sepi, karena kami memang banyak bergantung dari orang-orang yang kulak untuk dijual kembali," tandasnya.
Advertisement