Tiga Wilayah Ini Punya Prevalensi Stunting Tertinggi di Surabaya
Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) Surabaya mendampingi tiga kecamatan melakukan pendampingan pada kader dan ibu hamil.
Dalam kegiatan ini kader dan ibu hamil diberi edukasi mengenai pentingnya pemenuhan gizi selama 1.000 pertama kehidupan bayi, sejak dalam kandungan hingga usia dua tahun untuk cegah stunting.
"Edukasi ini dilakukan serempak oleh semua institusi kesehatan di Surabaya. Prevalensi balita stunting di Indonesia saat ini di sekitar 26-27 persen di Surabaya sendiri 8,92 persen. Mari kita bersama baik dari pemerintah, dunia pendidikan dan masyarakat berkomitmen, turunkan angka stunting untuk generasi ke depan yang pandai, kuat dan sehat," ujar Dekan FK Unair, Prof Dr dr Budi Santoso SpOG(K), Jumat, 26 November 2021.
Sementara, Wakil Dekan 3 FK Unair, Dr dr Sulistiawati M Kes menambahkan, pendampingan ini dilakukan di beberapa puskesmas di Surabaya yang memiliki prevalensi angka stunting tinggi. FK Unair pun mendatangi Puskesmas Mojo, Tanah Kali Kedinding dan Morokrembangan.
Sulistiawati menjelaskan, untuk Puskesmas Morokrembangan sudah kami laksanakan Kamis lalu.
"Hari ini kami mengadakan di dua wilayah yakni di Wilayah Puskesmas Mojo ini dan Tanah Kali Kedinding," ujarnya.
Dokter Sulis menyebut, kasus stunting pada anak di tiga wilayah tersebut cukup tinggi. Dari data tahun 2020 diketahui untuk wilayah Puskesmas Morokrembangan angka prevelensi 15,75 persen dan Puskesmas Tanah Kali Kedinding 8,17 persen.
"Ini data 2020, kini angka prevalensi kasus stunting di tiga wilayah tersebut mulai menurun," ungkapnya.
Dalam pendampingan di tiga wilayah puskesmas ini, dilakukan Unair sejak awal 2021. Karena bersamaan dengan pandemi Covid-19, pendampingan dilakukan secara daring. Namun bulan ini kami melakukan pendampingan secara offline di tiga wilayah yang disebutkan di atas.
Berikut data stunting anak di tiga wilayah puskesmas Surabaya:
1. Puskesmas Mojo
• Kelurahan Mojo 2,88 persen atau 81 balita terkena stunting
• Kelurahan Airlangga 4,19 persen atau 40 balita terkena stunting
• Kelurahan Gubeng 2,7 persen atau 23 balita terkena stunting
2. Puskesma Morokrembangan
• Kelurahan Morokrembangan 15,75 persen atau 483 balita terkena stunting
3. Puskesmas Tanah Kali Kedinding
• Kelurahan Tanah Kali Kedinding 8,17 persen atau 331 balita terkena stunting