Tiga Warga Jember Dilarikan ke Puskesmas Usai Diserang Monyet
Tiga warga Dusun Sangar, Desa Subo, Kecamatan Pakusari, Jember terluka diserang monyet. Hingga saat ini ketiga korban masih menjalani perawatan di Puskesmas Pakusari.
Kapolsek Pakusari Iptu Haryanto mengatakan, aksi penyerangan monyet liar itu terjadi setiap hari sejak hari Sabtu, 15 Juli 2023 hingga hari ini, Senin, 17 Juli 2023. Ada dua ekor monyet menyerang satu orang per hari.
Diketahui, warga yang diserang pertama kali bernama Muhammad Haikal Widad Nur Fatah, 13 tahun, warga Dusu Sangar, Desa Suboh. Kemudian pada hari kedua, dua ekor monyet itu menyerang M Rais, 68 tahun, warga dusun setempat. Kemudian korban terakhir bernama Joni, 62 tahun, warga dusun setempat.
“Korban saat itu sedang duduk di siang hari, tiba-tiba diserang. Sementara dua korban lainnya tidak bisa melarikan diri atau melawan karena sedang sakit stroke. Para korban mendapatkan 16 – 28 jahitan di bagian tangan dan kaki akibat gigitan monyet liar,” kata Haryanto, Senin, 17 Juli 2023 malam.
Berdasarkan hasil pemeriksaan medis, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari kondisi ketiga korban. Mereka terluka karena gigitan monyet di bagian kaki, namun tidak terlalu berbahaya.
“Baru saja ada informasi dari Puskesmas, ada satu korban yang sudah diperbolehkan pulang. Identitas korban yang rawat jalan kami belum mengetahui,” tambah Haryanto.
Atas kejadian itu, polisi sudah mendatangi lokasi kejadian. Menurut keterangan warga, dua ekor monyet berukuran besar itu baru terlihat akhir-akhir ini.
Hingga saat ini belum diketahui penyebab dua monyet itu muncul secara tiba-tiba di pemukiman warga. Dugaan sementara, monyet itu turun dari atas karena di tempat tinggalnya kekurangan makanan.
“Baru kali ini monyet itu terlihat, sebelumnya tidak pernah muncul. Kemungkinan karena di tempat tinggalnya yang asli kekurangan makanan, sehingga turun dari bukit atau gumuk ke pemukiman warga,” jelas Haryanto.
Polisi juga belum bisa memastikan jenis monyet yang menyerang warga itu. Sebab, tidak ada satupun warga yang mengambil gambar maupun video monyet itu. Warga hanya berusaha mengejar monyet itu, namun tidak berhasil menangkapnya.
Agar tidak memakan korban lagi, polisi berkoordinasi dengan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Jember. Hari ini, petugas dari BKSDA Jember sudah turun ke lokasi kejadian, namun karena kondisi gelap monyet tersebut tidak muncul.
Petugas BKSDA Jember akan kembali pada besok untuk menangkap monyet yang membahayakan warga itu.
“Langkah dari kami berkoordinasi dengan BKSDA. Mereka akan datang kembali besok. Rencananya monyet itu akan ditangkap,” pungkas Haryanto.