Tiga Syarat Utama, Kemenag Seleksi Imam Masjid untuk UEA
JAKARTA -- Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyatakan, Kementerian Agama membuka seleksi imam masjid dari Indonesia untuk Uni Emirat Arab (UEA). Menurutnya, target ratusan imam masjid asal Indonesia sebelum Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkunjung ke UEA.
Terdapat tiga syarat khusus bagi mereka yang lolos dan menjadi imam masjid di Uni Emirat Arab. Yaitu:
Hafal Bacaan Al-Quran
Lancar Berbahasa Arab
Qari' (Ahli seni baca Al-Quran)
"Terkait isu seleksi imam masjid untuk Uni Emirat Arab, perlu kami laporkan bahwa pengiriman imam masjid ke Uni Emirat Arab merupakan bagian strategis dari kerja sama bilateral antara pemerintah Republik Indonesia dengan Uni Emirat Arab.
"Sekaligus akan menjadi duta Indonesia di Uni Emirat Arab. Ini terus kita kebut dan target tahun ini bisa tercapai 100 imam untuk masjid masjid di Uni Emirat Arab dari Indonesia," kata Menag saat Rapat Kerja dengan Komisi VIII, Jakarta, Senin 30 Agustus 2021
Seleksi imam masjid untuk UEA ini memang diakui Menag Yaqut berjalan cukup lambat.
"Memang agak lambat, karena Uni Emirat Arab mempersyaratkan tiga syarat utama yang menurut kami sangat berat, ketua dan para anggota yang saya hormati. Yaitu, harus hafal Quran, kemudian bisa berbahasa Arab, dan qari, nah mencari perpaduan tiga hal ini sangat sulit," kata dia.
Target 100 Imam Masjid
Tahun ini, target yang dikebut Menag Yaqut adalah 100 imam masjid untuk UEA. Harapannya, sebelum Presiden Jokowi ke UEA pada November nanti sudah tercapai target 100 imam masjid tahun ini.
Tapi kita akan terus berusaha sampai, per hari ini terjaring 33 imam, dari 200 target yang diminta. Tahun ini mereka minta 100, tahun depan 100, itu sedang kita kejar supaya sebelum kunjungan Presiden Jokowi ke Uni Emirat Arab yang direncanakan November target 100 ini bisa dipenuhi," ucapnya.
Terbuka Luas bagi WNI
Yaqut membuka selebar-lebarnya bagi WNI yang tertarik untuk menjadi imam masjid UEA. Namun, kata dia, perlu memenuhi tiga syarat utama yang disebutkan di atas.
"Oleh karena itu, tentu dorongan dan bantuan dari bapak-ibu sekalian, siapa tahu ada di antara saudara, tetangga, atau siapa kita ini yang memenuhi ketiga kriteria. Itu bisa kita dorong menjadi imam masjid di Uni Emirat Arab," kata Yaqut.
Seleksi imam masjid Indonesia untuk UEA ini mendapatkan respons positif dari Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto.
"Imam masjid UEA ini cukup menarik untuk diikuti oleh para warga yang minat," kata Yandri.