Tiga Sahabat, Meneladani saat Mencari Ilmu
Di Pesantren Hasan Jufri, Bawean, Pondok Putra diasuh oleh KH Bajuri Allahu Yarham. Kali ini dilanjutkan oleh putra-putri beliau, termasuk Bu Nyai Umm Aisha Hanan dan suaminya, Kiai Sidi Abdul Halim.
Pada suatu Subuh, saya diminta berbagi pengalaman. Bagi saya contoh terbaik dalam mencari ilmu adalah para Sahabat yang belajar kepada Rasulullah shalallahu alaihi wasallam (SAW).
1. Abu Hurairah, Menghapal
Beliau memiliki kelebihan menghapal. Para ulama ahli hadis mencatat ada 5374 Hadis yang berhasil dihimpun dari Abu Hurairah.
2. Abdullah bin Amr, Menulis Ilmu
Keistimewaan beliau diakui oleh Sahabat Abu Hurairah:
ﻗﺎﻝ ﺃبو ﻫﺮﻳﺮﺓ : «ﻣﺎ ﻣﻦ ﺃﺻﺤﺎﺏ اﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ اﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺃﺣﺪ ﺃﻛﺜﺮ ﺣﺪﻳﺜﺎ ﻋﻨﻪ ﻣﻨﻲ، ﺇﻻ ﻣﺎ ﻛﺎﻥ ﻣﻦ ﻋﺒﺪ اﻟﻠﻪ ﺑﻦ ﻋﻤﺮﻭ، ﻓﺈﻧﻪ ﻛﺎﻥ ﻳﻜﺘﺐ ﻭﻻ ﺃﻛﺘﺐ»
"Tidak ada dari Sahabat Nabi shalallahu alaihi wasallam yang paling banyak hadisnya dibanding saya, kecuali hadis pada Abdullah bin Amr. Dia menulis dan saya tidak menulis" (Sahih Bukhari)
3. Anas, Berkhidmat
Beliau juru bantu di rumah tangga Nabi. Tercatat ada 2286 hadis dari Anas dalam kitab-kitab hadis. Hal paling menonjol karena Anas pernah didoakan oleh Nabi lantaran cukup lama berkhidmat pada Nabi:
قالت ﻳﺎ ﺭﺳﻮﻝ اﻟﻠﻪ ﺧﻮﻳﺪﻣﻚ اﺩﻉ اﻟﻠﻪ ﻟﻪ، ﻗﺎﻝ: «ﻓﺪﻋﺎ ﻟﻲ ﺑﻜﻞ ﺧﻴﺮ، ﻭﻛﺎﻥ ﻓﻲ ﺁﺧﺮ ﻣﺎ ﺩﻋﺎ ﻟﻲ ﺑﻪ» ﺃﻥ ﻗﺎﻝ: «اﻟﻠﻬﻢ ﺃﻛﺜﺮ ﻣﺎﻟﻪ ﻭﻭﻟﺪﻩ، ﻭﺑﺎﺭﻙ ﻟﻪ ﻓﻴﻪ»
Ibu Anas berkata: "Wahai Rasulullah, doakan juru bantumu yang masih kecil ini." Nabi mendoakan untuk Anas dengan segala kebaikan dan akhir doanya: "Ya Allah, banyakkan hartanya dan anaknya, berkahilah dia di dalamnya" (HR Muslim)
Bagi kita saat ini bisa menjalankan ketiganya, belajar dengan proses hapalan, menulis juga berkhidmat, apakah kepada Kiai, menjadi pengurus pondok dan lainnya.
Demikian disampaikan Ust Ma'ruf Khozin, Ketua Komisi Fatwa MUI Jawa Timur. Semoga bermanfaat.
Zikir Pagi Meraih Berkah
اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ.
أَصْبَحْنَا عَلَى فِطْرَةِ اْلإِسْلاَمِ وَعَلَى كَلِمَةِ اْلإِخْلاَصِ، وَعَلَى دِيْنِ نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ، وَعَلَى مِلَّةِ أَبِيْنَا إِبْرَاهِيْمَ، حَنِيْفًا مُسْلِمًا وَمَا كَانَ مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ
Sayyidul istighfar
اللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآ إِلٰهَ إِِلآّ أَنْتَ ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَ أَبُوْءُ بِذنْبِي، فَاغْفِرْلِيْ ، فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إلاَّ أَنْتَ
Artinya:
“Ya Allah, Engkaulah Tuhanku. Tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkau sudah menciptakanku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku akan berusaha selalu ta’at kepada-Mu, sekuat tenagaku Yaa Allah. Aku berlindung kepada-Mu, dari keburukan yang kuperbuat. Kuakui segala nikmat yang Engkau berikan padaku, dan kuakui pula keburukan-keburukan dan dosa-dosaku. Maka ampunilah aku ya Allah. Sesungguhnya tidak ada yang bisa mengampuni dosa kecuali Engkau.”
Shalawat Fatih
اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ .
Semoga hari ini lebih baik dari hari sebelumnya
زيني الياس