Tiga Ribu Warga Ekstrem Surabaya Ditargetkan Bekerja Pada Agustus
Walikota Surabaya Eri Cahyadi menargetkan pada bulan Agustus 2023, sebanyak 3 ribu masyarakat di bawah garis kemiskinan ekstrem bisa mendapatkan pekerjaan di Surabaya.
Hal ini disampaikan saat dirinya melakukan pengarahan dan melakukan evaluasi kinerja jajarannya di gedung Sawunggaling, Jumat, 14 Juli 2023.
Bahkan, Eri juga meminta jajaranya menyerahkan Surat Pernyataan yang berisi
tentang komitmen mereka dalam menurunkan stunting, gizi buruk dan kemiskinan.
"Hari ini saya evaluasi terhadap stunting, stunting menjadi 615. Setelah itu yang bekerja dari orang miskin sekitar 65 ribu, yang sudah bekerja sekitar 6000-an dan semuanya sudah terdaftar," kata Eri.
Karenanya, Walikota Eri Cahyadi meminta kepada jajarannya agar memastikan 65 ribu keluarga miskin di Surabaya harus sudah bekerja pada bulan Agustus 2023.
Menurutnya, banyak inovasi yang bisa dilakukan camat dan lurah dalam memberikan intervensi pekerjaan kepada warga miskin.
"Kerja itu kan tidak harus seperti di padat karya. Tapi kan ada, diberikan rombong, gerobak, diberikan modal, setelah itu kita pantau. Maka yang 65 ribu itu nanti di bulan Agustus semuanya harus bisa mendapatkan penghasilan tambahan. Jadi semuanya minimal Rp4 juta (per Kartu Keluarga)," katanya.
Eri mengungkapkan, komitmen dalam penurunan stunting dan kemiskinan telah disampaikannya kepada jajarannya setahun yang lalu. Komitmen ini merupakan perjanjian kontrak kinerja antara wali kota dengan seluruh pejabat struktural Pemkot Surabaya.
"Sudah saya sampaikan kepada teman-teman setahun yang lalu. Maka ini adalah perjanjian teman-teman sama saya lakukan adalah sampai bulan Agustus 2023. Jadi teman-teman ini sudah membuat surat pernyataan ke saya dan hari ini dikumpulkan," ujarnya.
Eri menambahkan bahwa saat ini terdapat sekitar 65 ribu KK warga miskin di Surabaya. Sedangkan untuk miskin ekstrem, jumlahnya ada sekitar 3000 KK. Oleh sebabnya, ia meminta hingga Agustus 2023, ribuan warga miskin tersebut sudah bekerja atau mendapatkan penghasilan minimal Rp 4 juta per KK.
"Saya mintanya setiap keluarga itu pendapatan keluarganya minimal Rp4 juta per KK. Ini sudah dimulai sejak tahun lalu. Jadi ada yang dikasih modal, ada yang dikasih mesin jahit. Karena kemiskinan ini yang menyebabkan stunting, gizi buruk," tandasnya.
Advertisement