Tiga Ribu Tentara Cadangan Dikerahkan Israel ke Gaza
Israel mulai mengerahkan ribuan tentara ke perbatasan Gaza. Kelompok sayap bersenjata Palestina, Hamas mengancam akan terus melanjutkan serangan roket. Menurut AFP, Jumat 14 Mei 2021, serangan roket itu menghantam kota seperti Tel Aviv lebih mudah.
Juru bicara tentara Israel mengatakan 3.000 tentara cadangan telah dipanggil untuk bersiap. Hamas terus meluncurkan roket ke Israel, dengan sirene bergaung di kota-kota Israel namun sejauh ini tak ada korban lebih lanjut.
Di Gaza, setidaknya 83 orang dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel sejak serangan terjadi pada Senin 10 Mei 2021. Sementara di Israel, tujuh orang meninggal sejauh ini.
Laporan wartawan BBC di Gaza mengatakan wilayah itu mengalami masa paling sulit sejak perang pada 2014.
PBB Khawatirkan Perang Berskala Penuh
Saling serang antara kelompok Palestina dan tentara Israel meningkat signifikan di Jalur Gaza dan PBB mengkhawatirkan terjadinya "perang skala penuh".
Lebih dari 1.000 roket diluncurkan oleh kelompok Palestina selama lebih 38 jam, kata Israel, sebagian besar diarahkan ke Tel Aviv.
Sementara Israel melancarkan ratusan serangan udara, menghancurkan dua blok gedung di Gaza pada Selasa dan Rabu 12 Mei 2021.
Sekretaris Jendral PBB, António Guterres mengatakan ia sangat prihatin atas berlanjutnya kekerasan.
Sebelumnya, Israel menetapkan keadaan darurat di pusat kota Lod setelah muncul kerusuhan dari warga Arab Israel. Sejumlah mobil terbakar dan ada ayah dan anak yang dua-duanya warga Arab Israel - tewas saat sebuah roket yang ditembakkan dari Gaza mengenai mobil mereka.
Korban di Gaza termasuk lima orang dari satu keluarga yang terhantam serangan udara Israel. Jalan-jalan penuh dengan puing bangunan yang hancur dan mobil-mobil yang hancur dan terbakar.
Israel mengatakan mereka melakukan serangan untuk membunuh anggota senior Hamas di Gaza.
Kekerasan berdarah di Timur Tengah terus berlangsung saat militer Israel dan kelompok Palestina masih saling memuntahkan amunisi pada Rabu dini hari 12 Mei 2021, sedangkan utusan khusus PBB Tor Wennesland memperingatkan kedua pihak yang bertikai bahwa mereka sedang mengarah ke perang berskala penuh.
Militan Palestina sebelumnya menyebut telah menembakkan 130 rudal ke kota Tel Aviv di Israel, tidak lama setelah pesawat tempur Israel menghancurkan sebuah apartemen di Gaza.
Bangunan 13 lantai itu diserang Israel satu setengah jam setelah penghuni dan warga di sekitarnya diultimatum untuk mengungsi, begitu menurut kantor berita Reuters.
Peperangan Terburuk dalam Beberapa Tahun Terakhir
Pertikaian yang kini terjadi merupakan yang terburuk dalam beberapa tahun terakhir dan terus memakan korban jiwa.
Lalu 230 orang luka-luka setelah serangan udara Israel, banyak yang diselamatkan dari reruntuhan bangunan.
Komunitas internasional mendesak kedua pihak mengakhiri pertikaian yang terjadi usai kerusuhan selama beberapa hari di Yerusalem.
Seruan serupa juga dilontarkan oleh utusan khusus PBB untuk perdamaian di Timur Tengah, Tor Wennesland.
"Hentikan segera penembakan. Kita sedang mengarah ke perang berskala penuh. Pimpinan kedua pihak harus mengambil tanggungjawab untuk meredakan kekerasan," demikian cuitnya di Twitter.
Hamas, kelompok yang mengontrol Gaza, menyatakan aksi mereka adalah pembelaan atas "agresi dan terorisme" Israel.