Tiga Proyek Kota Probolinggo Ditarget Selesai Akhir 2022
Tiga proyek infrastruktur di Kota Probolinggo yakni, alun-alun, Mal Pelayanan Publik (MPP), dan Rumah Sakit (RS) Ar-Rozi ditargetkan selesai pembangunannya pada akhir 2022 ini. Khusus proyek RS Ar-Rozi yang menjadi prioritas kepemimpinan Walikota Probolinggo di bidang kesehatan, ditargetkan bisa ditempati pertengahan 2023 mendatang.
“Kini, pembangunan fisik Rumah Sakit Ar-Rozi sudah sekitar 70 persen, mudah-mudahan pertengahan tahun 2023 sudah bisa dimanfaatkan,” kata Walikota Habib Hadi Zainal Abidin saat meninjau rumah sakit di Jalan Prof. HAMKA itu, Kamis, 17 November 2022.
“Alhamdulillah, ini menjadi komitmen kami untuk membangun rumah sakit yang memadai bagi masyarakat. Mudah-mudahan proses pembangunan bisa selesai sesuai kontrak. Mohon doanya mudah-mudahan lancar,” kata Habib Hadi.
Menurut walikota, pembangunan Rumah Sakit Ar-Rozi juga diharapkan dapat mendongkrak potensi ekonomi di wilayah selatan Kota Probolinggo. “Selama ini, pembangunan kota banyak dilakukan di wilayah utara. Harapannya, dengan pembangunan rumah sakit ini di wilayah selatan, dapat meningkatkan potensi ekonomi sehingga pemerataan ekonomi bisa terwujud,” tutur Habib Hadi.
Pemkot Probolinggo akan berupaya untuk memenuhi tenaga kesehatan dan alat kesehatan yang dibutuhkan saat rumah sakit beroperasi pertengahan 2023 mendatang.
“Pembangunan rumah sakit ini bersifat multi-years. Nantinya kami juga akan membangun fasilitas rawat inap kelas A. Dan harapannya ke depan, Rumah Sakit Ar-Rozi dapat menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Jawa Timur,” kata walikota.
Walikota bersama anggota Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) dan sejumlah pejabat memang melakukan road show ke tiga lokasi proyek infrastruktur. Mulai proyek alun-alun, MPP, dan RS Ar-Rozi.
Alun-alun Kota Probolinggo menjadi sasaran pertama kunjungan. Kelak, alun-alun tersebut dibangun tanpa pagar pembatas.
“Di sebelah timur ini, akan dibangun pujasera dua lantai, pengunjung dapat menikmati pemandangan alun-alun dari pujasera ini. Di pintu masuk juga bakal dibangun ornamen-ornamen yang menarik. Ada air mancur juga. Warga bisa menikmati sejumlah hal baru di Alun-alun nanti,” jelas walikota.
Rombongan lalu beranjak ke lokasi kedua, proyek MPP di Jalan Basuki Rachmad. MPP selama ini untuk membantu masyarakat dalam memperoleh pelayanan publik dengan mudah, cepat, dan gratis.
“MPP ini dibangun dengan dua lantai, di mana nanti di lantai dua kami sediakan stand untuk UMKM dan ruang tunggu ramah anak sehingga bisa memberikan kenyamanan lebih untuk masyarakat,” kata Habib Hadi.
Saat ini, operasional pelayanan MPP untuk sementara dipindah di Gelanggang Olahraga (GOR) Ahmad Yani di Jalan dr. Soetomo. Masyarakat diminta bersabar dengan fasilitas yang ada saat ini, mengingat proyek MPP masih dikerjakan.
Tak hanya pembangunan MPP, di sebelah selatan juga dibangun dua gedung yang akan digunakan untuk kantor Dispenduk Capil dan DPMPTSP. Menurut Habib Hadi, penempatan dua kantor ini di belakang MPP akan memudahkan pelayanan jika nantinya terdapat masalah.
Setelah mengunjungi MPP, rombongan bergerak ke wilayah selatan Kota Probolinggo untuk memantau pembangunan Rumah Sakit Ar-Rozi. Pembangunan Rumah Sakit Ar-Rozi juga diharapkan dapat mendongkrak potensi ekonomi di wilayah selatan Kota Probolinggo.
Diingatkan Sesuai Target
Dari hasil monitoring dan evaluasi terhadap tiga pembangunan infrastruktur, Habib Hadi meminta pelaksana proyek untuk merampungkan pekerjaan sesuai target yang ditetapkan dalam kontrak.
Diketahui, dari tiga proyek tersebut, semuanya ditargetkan rampung di akhir tahun. Mengingat waktu yang semakin dekat, walikota berharap pelaksana dapat menyelesaikan pekerjaan tepat waktu.
“Diatur lagi, baik tenaga kerja, jam kerja, hingga materialnya harus disesuaikan dengan kebutuhan. Jika perlu, tambah tenaga kerjanya, dilembur, sehingga proyek bisa selesai tepat waktu sesuai yang diharapkan,” ujar Habib Hadi.
Hal senada diungkapkan Kepala Kejaksaan Negeri (Kajari) Kota Probolinggo, Hartono. Menurutnya, pelaksana harus mempertimbangkan waktu pelaksanaan yang tinggal kurang lebih satu bulan lagi.
“Apalagi, sekarang sudah musim hujan, kalau tidak diimbangi dengan tenaga kerja yang mencukupi atau jam kerja yang cukup, maka dikhawatirkan tidak selesai. Maka harapan saya, pelaksana harus perhatikan tiga hal, yakni material, tenaga kerja, dan waktu. Jangan sampai molor pengerjaannya,” kata Habib Hadi.
Sementara itu, Mahdi Hasan, Project Manager RS Ar-Rozi dari PT MAM menyatakan, kesanggupannya untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan target yang telah ditetapkan.
“Kami selaku kontraktor pelaksana berkomitmen untuk menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan kontrak yang telah disepakati. Kita terus menambah pekerja sesuai dengan pos nya masing-masing. Kami juga menambah jam kerja hingga malam, berikut dengan materialnya kita sesuaikan terus,” ujarnya.
Sementara Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Permukiman, Setiorini Sayekti mengatakan, jika waktu penyelesaian proyek tidak sesuai target yang telah ditetapkan, pihaknya akan menggelar Show Cause Meeting (SCM). Pelaksana proyek diminta menjelaskan alasan keterlambatan pengerjaan proyek.
“Jika sampai SCM 3, pelaksana tidak dapat memenuhi progres, maka bisa jadi kita putus kontrak. Nanti ada syarat dan ketentuan nya sebelum putus kontrak. Istilahnya justifikasi teknis, apakah perlu diberikan perpanjangan waktu atau tidak,” ujarnya.
Namun, Rini, panggilan akrab Setiorini Sayekti berharap, seluruh proyek infrastruktur tahun ini lancar dan bisa selesai tepat waktu.
Advertisement