Tiga Pondasi Perkuat Perempuan Agen Perubahan, Pesan Menlu RI
Terdapat tiga pondasi yang perlu disiapkan agar para perempuan dapat menjadi agen perubahan, pembangunan, perdamaian dan toleransi. Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi, pandangan itu dalam acara Milad ke-105 ‘Aisyiyah di Unisa Yogyakarta, Kamis 19 Mei 2022.
Pertama, Pendidikan.
Dalam hal ini pendidikan para perempuan perlu diperkuat. Menurutnya Muhammadiyah ‘Aisyiyah punya peranan yang sangat pendidikan. Dengan memperbaiki kualitas pendidikan secara tidak langsung juga memperbaiki kualitas masyarakat. Maka dengan ini akan menciptakan bangsa yang beradab.
Mengutip data dari BPS, Retno memaparkan bahwa hampir 98% perempuan berhasil menyelesaikan pendidikan dasar. 10 dari 100 perempuan juga telah menamatkan perguruan tinggi. Menurutnya hal ini juga karena adanya kontribusi Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah.
“Saya sangat mengapresiasi ‘Aisyiyah yang telah didirikan lebih dari 1 abad yang lalu, telah konsisten mendorong akses pendidikan formal non formal bagi masyarakat Indonesia,” ungkapnya.
Kedua, Politik.
Dalam hal politik perempuan juga dituntut untuk berkomitmen. Penelitian menunjukkan perlu 30% keterwakilan perempuan untuk mempengaruhi kebijakan. Apabila hal tersebut rendah maka akan mempengaruhi kebijakan yang kurang ramah atau responsif gender.
“Keterwakilan perempuan di dalam pengambilan keputusan penting agar keputusan itu dapat lebih responsif terhadap isu gender,” tegasnya.
Ketiga, Dukungan sosial.
Perempuan menurut Retno juga perlu di dukung penuh oleh lingkungan sekitarnya termasuk keluarga. Bagaimana membuat hubungan antara laki-laki dan perempuan dapat saling mendukung untuk sama-sama maju berkarya di ranah publik.