Tiga Polisi Terdakwa Tragedi Kanjuruhan Bakal Hadir Jadi Saksi
Ketiga polisi terdakwa tragedi Kanjuruhan, bakal dihadirkan sebagai saksi dalam sidang dari dua terdakwa sipil dengan kasus serupa di Pengadilan Negeri (PN) Surabaya, hari ini, Selasa, 24 Januari 2023.
Ketiga terdakwa itu adalah Danki 3 Brimob Polda Jatim AKP Hasdarmawan, Kabag Ops Polres Malang Kompol Wahyu Setyo Pranoto, dan Kasat Samapta Polres Malang AKP Bambang Sidik Achmadi.
Sedangkan, dua terdakwa sipil yang bakal menjalani persidangan tersebut adalah, Panitia Pelaksana (Panpel) Arema FC Abdul Haris dan Security Officer Suko Sutrisno.
“(Tiga terdakwa polisi) di hadirkan ke persidangan sesuai perintah Majelis Hakim,” kata Kasi Penerangan Hukum (Kasipenkum) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jatim, Fathur Rohman.
Di sisi lain, kata Fathur, ketiga terdakwa polisi tersebut juga harus menjalani persidanganya sendiri, pada 24 Januari 2023. Namun, mereka tetap menjalani sidang secara online dari Rutan Polda Jatim.
“Untuk terdakwa tuga anggota polri masih online, agenda tanggapan JPU terhadap eksepsi,” jelasnya.
Sebelumnya, sebanyak 12 anggota Brimob yang bertugas di dalam Stadion didatangkan menjadi saksi dalam sidang dua terdakwa sipil kasus tragedi Kanjuruhan, Jumat, 20 Januari 2023 malam.
Salah satu Jaksa Penuntut Umum (JPU) Rahmat Hari Basuki menanyakan terkait jenis-jenis peluru gas air mata yang ditembakkan dalam tragedi Sabtu,1 Oktober 2022.
“Ada abu-abu dengan efek mengeluarkan asap saja, ada yang biru efeknya perih, merah juga efeknya perih, rata-rata sama,” kata salah satu saksi Brimob.
Kemudian, Hari menanyakan terkait dampak ditembakkannya gas air mata tersebut dengan situasi suporter di pintu Stadion Kanjuruhan. Mereka pun kompak menjawab tidak mengetahuinya.
“Tidak tahu (penonton berjubel keluar stadion), tahunya setelah mendengar berita,” jelasnya.
JPU pun memutarkan video yang berisi peristiwa penembakan gas air mata di Stadion Kanjuruhan. Salah satunya, ditembakkan ke arah tribun yang berisi Aremania dan Aremanita. Akan tetapi, para saksi mengaku tidak ada yang menembakkan gas air mata ke arah tribun suporter. Mereka menyebut, menembakkan ke perlintasan lari, di depan gawang, dan tengah lapangan.
“Tidak ada pak (tembakan ke tribun seperti di video). Tidak ada (instruksi tembak ke tribun),” ucapnya.