Tiga Pesan Penting Al-Quran , Pendidikan Keluarga Jadi Prioritas
Persoalan pendidikan tak henti menjadi pembicaraan di masyarakat. Apalagi, di tengah masa pandemi Covid-19 yang masih terus berlangsung di sejumlah negara. Sedang di Indonesia mulai mulai menunjukkan penurunan kasus.
"Dalam konteks pendidikan keluarga, terdapat beberapa isyarat ayat Al-Qur’an yang mengkhususkan dan memprioritaskan pendidikan keluarga, atau pendidikan dalam lingkup keluarga," tutur Dr Atabik Luthfi MA, Ketua IKADI Jakarta).
Di antaranya, disebutkan:
Pertama, Terdapat perintah dalam Al-Qur’an untuk menikah dan menikahkan, dengan seperangkat tuntunan dan keutamaan yang disediakan oleh Allah SWT.
Perintah menikah semisal Surat An-Nisa’: 3, dan perintah kepada orang tua atau wali untuk menikahkan anak- anak mereka di surat An-Nur: 32, menjadi tahap awal dari pembentukan sebuah keluarga.
Karenanya terdapat kriteria pasangan yang layak untuk dinikahi, semata-mata untuk memelihara pendidikan dalam keluarga.
Pilihan karena faktor agama dan akhlak menempati urutan pertama dari tuntunan Rasulullah SAW dalam haditsnya, “…..Pilihlah yang memiliki agama, maka kalian akan beruntung.” (HR Bukhari dan Muslim).
Juga riwayat yang menyebut, “Jika datang kepada kalian seorang lelaki yang kalian ridhai agama dan akhlaknya, maka nikahkanlah ia. Jika tidak, maka akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang besar.” (HR Tirmidzi)
Untuk memenuhi kebutuhan pendidikan keluarga, Allah SWT menjamin keterkecukupan sisi finansial dalam rumah tangga, dengan bahasa “Jika mereka faqir, maka Allah SWT akan mencukupi kebutuhan mereka dari KaruniaNya“. (QS An-Nur: 32).
Allah SWT pun berkenan memberikan pertolongan kepada dua pasangan yang siap membina rumah tangga dan keluarga.
Rasulullah SAW bersabda,
ثَلاَثَةٌ حَقٌّ عَلَى اللهِ عَوْنُهُمْ الْمُجَاهِدُ فِي سَبِيلِ اللهِ وَالمُكَاتَبُ الَّذِي يُرِيدُ الأَدَاءَ وَالنَّاكِحُ الَّذِي يُرِيدُ العَفَافَ
“Ada tiga orang yang Allah wajibkan atas diri-Nya untuk menolong mereka, Orang yang berjihad di jalan Allah, Budak yang memiliki perjanjian yang berniat memenuhi perjanjiannya, dan orang yang menikah dengan niat menjaga kesucian diri (Iffah).” [HR Tirmidzi)
Doa Khusus
Kedua, Al-Qur’an mengabadikan beberapa doa khusus untuk kebaikan seluruh anggota keluarga. Bahkan yang diabadikan do’anya adalah orang shalih, termasuk beberapa nabi SAW. Do’a hamba-hamba pilihan yang dikategorikan sebagai ‘Ibadurrahman’, salah satunya dikaitkan untuk kebaikan keluarga.
Padahal doa merupakan media dan sarana mendidik anggota keluarga. Dan orang-orang yang berkata, “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Furqan: 74).
Doa Nabi Zakaria Berharap Keturunan
Doa Nabi Zakaria AS yang berharap keturunan, dikaitkan dengan misi keluarga menghadirkan pewaris kebaikan yang melanjutkan estafeta kebaikan. “…..maka anugerahilah aku seorang anak dari sisi-Mu, yang akan mewarisi aku dan mewarisi dari keluarga Yakub; dan jadikanlah dia, ya Tuhanku, seorang yang diridhai.” (QS Maryam: 5-6)
Nabi Ibrahim AS pun mengajarkan beberapa do’a untuk keluarga yang terdapat di surat Ibrahim: 35-41, dimana salah satu do’anya agar semua keturunannya nanti termasuk yang tetap mendirikan shalat : “Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang yang tetap melaksanakan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku“. (QS Ibrahim: 40)
Ketiga, Al-Qur’an menyebut surga khusus untuk keluarga, yang menjadi target segala upaya pendidikan dalam keluarga. Hanya institusi keluarga yang berhak dan dipersilahkan oleh Allah SWT bersama kembali di surga ‘Adn, dengan persyaratan jika semuanya shalih. Sedang keshalihan keluarga tidak mungkin terpenuhi manakala tidak ada pendidikan terbaik di dalamnya, yang selalu diusahakan secara bersama-sama oleh seluruh anggota keluarga. “(yaitu) surga-surga ‘Adn, mereka masuk ke dalamnya bersama dengan orang yang shalih dari nenek moyangnya, pasangan-pasangannya, dan anak cucunya….”. (QS Al-Ra’d: 23).
Bahkan para malaikat pemikul ‘Arsy justru mendo’akan surga ‘Adn tersebut diraih oleh semua anggota keluarga. “Ya Tuhan kami, masukkanlah mereka ke dalam surga ‘Adn yang telah Engkau janjikan kepada mereka, dan orang yang shalih di antara nenek moyang mereka, istri-istri, dan keturunan mereka. Sungguh, Engkaulah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana“. (QS Ghafir: 8)
Menciptakan Suasana Surgawi
Dalam beberapa hadits, Rasulullah SAW mengingatkan pentingnya menciptakan suasana surgawi di dalam keluarga. Rumah senantiasa dibacakan ayat-ayat Al-Qur’an dan ilmu. Ada hak rumah sebagai tempat menunaikan shalat atau ibadah sunnah.
اجْعَلُوا فِى بُيُوتِكُمْ مِنْ صَلاَتِكُمْ ، وَلاَ تَتَّخِذُوهَا قُبُورًا
“Jadikanlah shalat kalian di rumah kalian. Janganlah jadikan rumah kalian seperti kuburan”. (HR Muslim)
“Sesungguhnya rumah yang dibacakan al Qur’an didalamnya akan menjadi luas bagi pemiliknya, malaikat mendatanginya, syetan menjauhinya dan banyak kebaikannya, dan rumah akan menjadi sempit bagi pemiliknya, malaiakat menjadi tehalang, syetan hadir dan sedikit kebaikannya jika tidak dibacakan al Qur’an dalam rumah tersebut.” (HR Ad-Darimi)