Tiga Pelajaran + 7 Pesan Demi Keutuhan dan Ketenteraman Rumah Tangga
Keutuhan dan Ketenteraman Rumah Tangga
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللّٰهُ عَنْهُ قَالَ ، أَنَّ رَجُلًا قَالَ: يَا رَسُوْلَ اللّٰهِ سَمِعْتُ دُعَاءَكَ اللَّيْلَةَ، فَكَانَ الَّذِي وَصَلَ إِلَيَّ مِنْهُ أَنَّكَ تَقُولُ: اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا رَزَقْتَنِي. قَالَ: فَهَلْ تَرَاهُنَّ تَرَكْنَ شَيْئًا. (رواه الترمذي)
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, dia berkata, “Sesungguhnya ada seseorang berkata kepada Rasûlullâh ﷺ; Wahai Rasûlullâh, saya mendengar do'amu tadi malam, maka do'a yang sampai kepadaku adalah engkau mengucapkan: 'Ya Allah, ampuni dosa saya, berilah saya rasa kelapangan di rumah saya sendiri, dan berkatilah rezeki saya.' Kemudian Rasûlullâh ﷺ bersabda: ‘Apakah kamu melihat kalimat-kalimat do'a tersebut meninggalkan sesuatu?” (HR. Imam At-Tirmidzi).
Pelajaran yang terdapat dalam Hadits di atas:
1. Kelapangan di rumah itu bukan berarti rumah kita harus luas. Luasnya rumah tidak menjamin kebahagian dan ketentraman rumah tangga. Oleh karena itu, keluasan di sini bermakna ketentraman, istri shalehah atau suami shaleh, anak yang shaleh.
2. Walaupun rumah sempit, tetapi kalau hati kita tenang, rumah itu terasa begitu luas.
3. Do'a dapat memperlancar usaha dan kerja keras untuk mendapatkan kebahagiaan dalam rumah tangga. Karena dengan do'a saja tak cukup untuk mencapai rumah tangga bahagia.
Empat pesan mengawetkan rumah tangga bahagia
Berikut beberapa usaha yang perlu dilakukan untuk mengawetkan rumah tangga bahagia, di antaranya:
1) Pahami Kekurangan
Pasangan baru harus lebih menerima kekurangan masing-masing. Misalnya, dalam pekerjaan posisi dan kedudukan belum mapan di usia ini bahu membahulah, dengan izin-Nya akan didapatkan rezeki dari jalan yang tidak terduga.
2) Ciptakan Keteladanan
Ayah dan Ibu menjadi patron dalam kehidupan keluarga. Kurangi kata-kata dan perintah, perbanyaklah tindakan dan contoh (keteladanan).
3) Komunikasi Lancar
Saat menghadapi masalah apapun, pasangan harus bisa menjadi solusi. Istri harus berperan sebagai air kehidupan, dan sebaliknya. Kuncinya, lakukan komunikasi positif secara intens dan terbuka.
4) Berikan Nafkah Batin
Nafkah batin merupakan kebutuhan dasar selain nafkah lahir. Saling memenuhi kebutuhan tersebut merupakan pilihan terbaik untuk merawat kelanggengan rumah tangga.
5) Saling Menguatkan
Pasangan adalah supporter utama dalam hidup. Tak perlu curhat kepada orang lain, tetapi cukup kepada pasangan sehingga saling menguatkan.
6) Tujuan Pernikahan
Ingat selalu tujuan bersama dari pernikahan kita. Maka, hadapi segala masalah dan tantangan dalam hidup dengan pandangan yang positif. Dan, jangan lupakan konsekuensi atas apa yang telah disepakati bersama.
7) Selalu Berdoa
Berdoa dan memohon kepada Allah Subhanahu WaTa'ala. untuk keutuhan dan ketentraman rumah tangga sebagaimana hadits di atas:
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذَنْبِي، وَوَسِّعْ لِي فِي دَارِي، وَبَارِكْ لِي فِيمَا رَزَقْتَنِي.
(Allahummaghfirlii Dzanbii Wa wassi’lii Fiidaarii Wa Baariklii Fiimaa Rozaqtanii).
Artinya :
”Ya Allah, ampuni dosa saya, berilah saya rasa kelapangan di rumah saya sendiri, dan berkatilah rezeki saya.”
Tema Hadits yang berkaitan dengan ayat Al-Qur'an :
Selain do'a tersebut di atas iringi juga dengan teks do'a sebagaimana tersebut dalam al-Qur'an;
رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا ۞
"Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan (istri-istri) kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan : 74).