Tiga Perempuan Jadi Anggota Amirul Haj, Ada Alissa Wahid
Baru penyelenggaraan haji tahun ini, ada tiga perempuan dari 12 anggota Amirul Haj. Mereka adalah Alissa Wahid (BKM), Badriyah Fayumi (KUPI), dan Indah Pertiwi Nataprawira (PP KB PII). Ketiganya mendarat bersama Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zaenut Tauhid Sa’adi, dan beberapa anggota Amirul Haj lainnya.
Rombongan Wamenag dan anggota Amirul Haj ini tiba melalui gate D Bandara King Abdul Azis International Airport (KAAIA) Jeddah Rabu 21 Juni 2023 pukul 13.30 Waktu Arab Saudi (WAS). Rombongan diterima kedatangannya oleh Kepala Daerah Kerja (Daker) Bandara Haryanto dan seluruh jajarannya, sebelum melanjutkan perjalanan ke Wisma do Jeddah.
Kepada Media Centre Haji (MCH), Alissa mengaku tak menyangka ada anggota Amirul Haj perempuan di tahun 2023 ini, meski jemaah haji Indonesia 52 persennya adalah perempuan. Adanya tiga anggota Amirul Haj perempuan, merupakan kebijakan penuh Menteri Agama (Menag) RI Yaqut Cholil Qoumas.
“Itu lebih banyak Pak Menteri. Kalau tahun lalu saya ke lapangan terus. Saya juga tak membayangkan akan ada Amirul Haj perempuan,” ujarnya.
Alissa Wahid mengaku tahun lalu dirinya masuk tim monitoring dan evaluasi (Monev) pelaksanaan ibadah haji. Dengan tugas utama melihat Jemaah haji perempuan. Tahun lalu rekomendasinya adalah pembimbing ibadah yang perempuan jumlahnya sangat sedikit. Termasuk fasilitas untuk Jemaah haji perempuan juga sedikit sekali.
“Nah setelah rekomendasi itu disampaikan kepada Pak Menteri Agama, memang diperjuangkan selama setahun ini, sehingga Pemerintah Arab Saudi melalui muasasah haji itu sudah menyepakati bahwa fasilitas MCK (Mandi Cuci Kakus, red) untuk perempuan ditambah di Arafah dan Mina,” katanya.
Terkait petugas bimbingan ibadah yang perempuan, tahun lalu jumlahnya hanya 10 persen, sekarang sudah meningkat hampir 50 persen. “Kalau dulu hanya 10 persen, sekarang sudah ditambah,” tandas Alissa Wahid.
Menurutnya, pesan penting menteri adalah bagaimana agar jamaah haji perempuan yang jumlahnya lebih banyak dari laki-laki mendapatkan fasilitasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka. “Tugas anggota Amirul haj perempuan ya memastikan ini,” katanya.
Terkait banyaknya jemaah haji perempuan yang tak ada mahramnya, menurut Alissa Wahid sudah diwakili oleh negara untuk mengelolanya. Hal itu diwujudkan dengan langkah Menag menambah anggota perempuan sebagai Amirul Haj untuk memastikan pelayanan dari misi haji Indonesia untuk jamaah haji Indonesia itu bisa berpihak kepada perempuan. Misalnya, terkait dengan kebutuhan fasilitas dan ritme biologis perempuan yang berbeda itu sudah terjawab dan terfasilitasi.
Jumlah toilet tahun lalu, lebih banyak toilet laki-laki, sehingga Jemaah haji perempuan harus menginvasi toilet laki-laki. “Ini karena toilet perempuan tak cukup. Dulu itu tak banyak diperhitungkan. Dulu ya banyak laki-laki toiletnya,” tutur Alissa Wahid.
“Tugas kami nanti, harus melakukan kunjungan dan melakukan supervisi berbagai fasilitasi untuk perempuan, misalnya untuk Klinik Kesehatan dan bimbingan ibadahnya dan lain-lain. Jadi tugasnya itu spesifik bertemu dengan Jemaah haji perempuan dan penyedia layanan dari pemerintah kemudian memastikan bahwa itu memang bisa terpenuhi,” sambung dia.
Setelah pelaksanaan haji, imbuh Alissa Wahid, akan ada rapat evaluasi untuk membuat rekomendasi terkait apa yang perlu ditingkatkan. Terkait penyediaan pembalut dan kain ihram untuk kaum perempuan, bisa menjadi usulan untuk disediakan dan ditingkatkan di tahun depan.
Misalnya tahun lalu rekomendasinya untuk toilet sangat kencang, sehingga tahun ini mendapatkan 50 persen ekstra toilet untuk yang perempuan. “Itu permintaan 100 persen. Menag minta 100 persen atau dua kali lipat dari yang ada. Tapi dapatnya 50 persen, tapi itu Alhamdulillah itu sudah terpenuhi,” terangnya.
Sementara itu, Menag RI Yaqut Cholil Qoumas pada rapat Persiapan Amirul Haj, 8 Juni lalu, sebagaimana dilansir web Kemenag RI, menyampaikan tahun ini, delegasi amirul hajj ada keterwakilan perempuan. Ini bagian dari apresiasi dan afirmasi untuk kaum perempuan, karena jemaah haji banyak yang perempuan.
"Ini momentum menjadikan para ibu bisa menjadi Amirul Hajj," sambung Menag Yaqut.
Ia minta keterwakilan kaum Ibu menjadi Amirul Hajj ini menjadi tradisi dalam penyelenggaraan ibadah haji. Sebab, kata pria yang akrab disapa Gus Men ini, jemaah haji perempuan dari tahun ke tahun semakin banyak.
"Saya harap, seluruh delegasi Amirul Hajj bisa saling bekerja sama dalam bertugas untuk mengawasi pelaksanaan haji ini. Semoga semua tugas yang diamanahkan dapat dilaksanakan secara maksimal," tandas Gus Men, sapaannya.
Daftar Amirul Hajj Tahun 2023
Ketua: Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas
Wakil Ketua: Habib Hilal Al Aidit (PBNU)
Sekretaris: Saad Ibrahim (PP Muhammadiyah)
Anggota Amirul Haj :
Habib Ali Hasan Bahar (UIN Jakarta)
Fadlul Imansyah (BPKH)
Alissa Wahid (BKM)
Noor Achmad (MUI)
Badriyah Fayumi (KUPI)
Indah Pertiwi Nataprawira (PP KB PII)
Sundoyo (Kementerian Kesehatan)
Machendra Setyo Atmaja (PMK)
Juri Ardiyantoro (KSP)
Novie Rianto Rahardjo (Kementerian Perhubungan)