Tiga Pasar Takjil di Banyuwangi, Omzetnya Mencengangkan
Tiga titik pasar takjil yang berada di Kota Banyuwangi mencatatkan omzet yang luar biasa. Dalam sehari-rata-rata perputaran uang di masing-masing pasar takjil mencapai Rp49,5 juta. Geliat UMKM Banyuwangi disebut memberi andil besar bagi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi.
Sekretariat Daerah Banyuwangi, Mujiono menyatakan, berdasarkan evaluasi dan data dari Bagian Perekonomian, Dinas Koperasi Usaha Mikro dan Perdagangan Banyuwangi, dan kelompok pedagang pasar takjil rata-rata perputaran uang di masing-masing pasar takjil mencapai Rp 49,5 juta.
“Ini Pasar Takjil yang ada di Taman Blambangan, Jalan Letjend Sutoyo dan di Terminal Terpadu Pariwisata,” jelasnya Kamis, 6 April 2023.
Angka ini berdasarkan perhitungan selama 14 hari dari tiga pasar takjil yang berada di pusat Kota Banyuwangi tersebut. Mujiono menambahkan, pada 10 hari pertama omzet penjualan sangat luar biasa. Memasuki hari ke sebelas, mulai agak sedikit berkurang.
“Yang paling ramai di hari Sabtu, dan Minggu, weekend,” tegasnya.
Mujiono menambahkan, dari tiga pasar takjil yang telah dibuka sejak hari pertama puasa Ramadan tersebut, yang paling optimal penjualannya adalah yang ada di Terminal Terpadu Pariwisata. Sebab di tempat ini, pasar takjil dari UMKM berlanjut hingga malam hari. Para pedagang baru menurut dagangannya pada pukul 22.00 WIB.
“Karena di sana ada lampunya. Kalau di tempat lain kan terbatas sampai Magrib, selesai,” tegasnya.
Lebih jauh dijelaskan, perputaran uang ini baru diambil dari tiga sampel saja. Jika omset pasar takjil di Banyuwangi seluruhnya dihitung, maka jumlahnya akan jauh lebih banyak. Karena hampir di setiap Desa atau Kelurahan dan bahkan dusun atau lingkungan terdapat pasar takjil.
Geliat pasar usaha kecil ini menurut Mujiono memberikan andil yang cukup besar bagi pertumbuhan ekonomi Banyuwangi. Dia mencontohkan, saat pandemi covid-19 tidak ada aktivitas perekonomian. Kondisi ini membuat pertumbuhan ekonomi Banyuwangi terkontraksi hingga minus 3,5 persen.
“Akhirnya naik 4,08 persen. Sekarang pertumbuhan ekonomi kita 4, 58 persen. Artinya sangat siginifikan,” tegasnya lagi.
Tidak hanya itu, kondisi perekonomian Banyuwangi yang terus tumbuh membuat pendapatan per kapita Banyuwangi saat ini mencapai Rp52 juta per orang dalam satu tahun. Capaian ini, kata Mujiono, termasuk andil dari pada UMKM.
“Dan yang paling mendapatkan manfaat adalah masyarakat kecil, UMKM kecil yang berjualan di situ, dan tidak dikenakan pajak, free semua. Ini harus dipertahankan,” ujarnya.
Mendekati lebaran ini, lanjut Mujiono, Pemkab Banyuwangi juga memfasilitasi pedagang di Pasar Induk Banyuwangi. Mereka difasilitasi untuk berjualan kue dan kebutuhan lebaran di sepanjang Jalan Satsuit Tubun.
“Kita berikan tempat baru untuk pedagang kecil, ini momentum yang menurut kami bagus sekali. Kita saling support di antara kita semuanya,” pungkasnya.
Advertisement